Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Astra International Tbk (ASII) diperkirakan tertekan secara jangka pendek. Alhasil, Sinarmas Sekuritas memproyeksikan pendapatan dan laba bersih di tahun 2023 akan lebih rendah dari tahun 2022.
Analis Sinarmas Sekuritas Arief Machrus mengatakan, ASII menghadapi tantangan pada segmen otomotif, khususnya terkait kendaraan listrik (EV). Selain itu juga ada tekanan dari dampak pelemahan harga komoditas terhadap laba United Tractors (UNTR) dan Astra Agro Lestari (AALI).
Karenanya, ASII bakal mengambil langkah proaktif dengan berencana meluncurkan kendaraan hibrida roda empat (Zenix) dan dua model kendaraan listrik roda dua yang berpotensi memberikan dampak positif terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
“Dengan inovasi dan solusi yang berkelanjutan, ASII bertujuan untuk tetap tangguh dalam lanskap pasar yang terus berubah dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri,” tulisnya dalam riset, Selasa (1/8).
Baca Juga: Aldiracita Mempertahankan Rating Hold Saham ASII, Simak Ulasannya
Secara keseluruhan, Arief menilai kinerja ASII di semester I 2023 melampaui ekspektasi dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang substansial di segmen otomotif, jasa keuangan, dan alat berat.
Karenanya, dengan mempertahankan pandangan optimis ASII dinilai tetap fokus pada pertumbuhan pendapatan jangka panjang, yang didukung oleh segmen otomotif, HEMCE, dan keuangan.
“Prospek ASII juga didorong akuisisi strategis baru-baru ini, termasuk kepemilikan saham di Mandarin Oriental Hotel Jakarta dan OLX,” katanya.
Untuk tahun ini, dengan sejumlah tantangan yang masih dihadapi maka kinerja ASII diproyeksikan cenderung lebih lemah dari tahun lalu. Pendapatan ASII diperkirakan sebesar Rp 284,45 triliun dari aktualisasi tahun lalu sebesar Rp 301,37 triliun.
Baca Juga: Tiga Sektor Saham Ini Akan Jadi Penopang IHSG, Cek Rekomendasi Sahamnya
Adapun untuk laba bersih diproyeksikan sebesar Rp 27,12 triliun. Angka ini turun 6,28% dari aktualisasi 2022 sebesar Rp 28,94 triliun.
Menilik prospek jangka panjang, Sinarmas Sekuritas menyematkan rating add untuk ASII. Adapun target harga ASII di level Rp 7.800/saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News