Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Raja Roti Cemerlang (BRRC) menargetkan kinerja pendapatan mencapai Rp 150 miliar di tahun 2025. Sementara target laba mencapai 5% di atas kinerja pendapatan.
Direktur Utama Raja Roti Cemerlang Ari Sudarsono menjelaskan salah satu strategi yang dilakukan ialah membangun fasilitas produksi baru di beberapa wilayah.
"Lokasinya ada di wilayah Indonesia Barat, Indonesia Timur dan Jawa Timur. Nilai investasi (fasilitas produksi baru) sekitar Rp 40 miliar," kata Ari di BEI, Kamis (9/1).
Tak hanya penambahan fasilitas, BRRC juga membidik pasar ekspor ke pasar Australia di tahun ini.
"Sudah ada mitra (ekspor), mudah-mudahan bisa ekspor di tahun 2025," ujar Ari.
Baca Juga: Raja Roti (BRRC) Yakin Kinerja Penjualan Naik 4 Kali Lipat Imbas Program MBG
Ari menambahkan, sebagai pemasok bahan baku utama untuk pabrik nugget di Indonesia, BBRC berharap bisa menjadi mitra strategis dalam mendukung program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kita kan produk setengah jadi. Nanti pabrik-pabrik nugget yang sudah diundang oleh pemerintah, mereka akan menambah kapasitas produksi. Pastinya dari kita juga akan menambah kapasitas produksi," ungkap Ari.
Adapun kontribusi utama pendapatan BRRC masih didominasi oleh produk breadcrumb, yang merupakan segmen B2B perusahaan.
Selain itu, BBRC juga telah memperkenalkan varian produk baru seperti bubble crumb serta mulai merambah segmen fresh bread.
Resmi Melantai
BRRC resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (9/1). Setelah resmi melantai, harga saham BRRC naik 18,1% atau berada di level Rp 248 per saham pada pukul 09.00 WIB.
Melansir prospektus, BRRC menawarkan sebanyak-banyaknya 291,5 juta saham, atau setara dengan 30,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di sektor konsumer non siklikal ini berpotensi mengantongi nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya Rp 61,21 miliar.
NH Korindo Sekuritas Indonesia pun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO BRRC.
Baca Juga: Raja Roti (BRRC) Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik 18,1%
Dalam hajatan ini, BRRC secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 145,75 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Raja Roti. Ini setara dengan sebanyak-banyaknya 21,43% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
“Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan,” ujar manajemen dalam prospektus IPO BRRC, Rabu (18/12).
Setiap pemegang 2 saham baru BRRC berhak memperoleh 1 Waran Seri I. Setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru BRRC yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 1 tahun.
Waran Seri I adalah efek yang diterbitkan oleh BRRC yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama Raja Roti yang bernilai nominal Rp 25 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 210 per saham.
Ini dapat dilaksanakan setelah 6 bulan sejak Tanggal Waran Seri I diterbitkan sampai dengan 6 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 9 Juli 2025 sampai dengan tanggal 9 Januari 2026.
Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.
Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kedaluwarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi.
“Total dana dari Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 30,60 miliar,” papar manajemen.
Penggunaan Dana
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, sebesar 100% akan digunakan untuk modal kerja.
Penggunaannya untuk modal kerja itu meliputi peningkatan stok bahan baku, termasuk biaya operasional yang terdiri dari biaya tenaga kerja dan energi, yaitu gas dan listrik. Modal kerja tersebut digunakan oleh BRRC untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk.
“Sedangkan, dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, yaitu persediaan bahan baku dan biaya operasional,” ungkapnya.
Baca Juga: Rekomendasi dan Catatan Analis untuk 8 Calon Emiten yang Listing IPO di Januari
Selanjutnya: Hero Global (HGII) Targetkan Pendapatan dan Laba Melonjak 3 Kali Lipat di Tahun 2025
Menarik Dibaca: Wajib Waspada! Inilah Ciri-ciri Diabetes pada Remaja yang Sering Diabaikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News