kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Racikan investasi pilihan semester II-2014


Selasa, 01 Juli 2014 / 07:38 WIB
Racikan investasi pilihan semester II-2014
ILUSTRASI. Intip 5 Fitur Baru iOS yang Diprediksi Hadir Tahun 2023


Reporter: Narita Indrastiti, Noor Muhammad Falih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Di separuh pertama tahun ini, kinerja sejumlah instrumen investasi bergerak bervariasi. Sejauh ini, investasi saham dan reksadana berbasis saham menjadi instrumen investasi penyumbang imbal hasil atau return paling tinggi ketimbang instrumen lainnya (lihat tabel).

Di separuh kedua tahun ini, investor harus jeli mencari peluang demi menarik cuan. Maklum, banyak jebakan yang mengintai di pasar keuangan akibat suhu politik nasional maupun gejolak ekonomi dalam negeri.

Hans Kwee, pengamat pasar modal menilai, kinerja obligasi di setengah pertama tahun ini cenderung membaik dibandingkan tahun lalu. Tapi di semester dua, obligasi bisa tertekan karena masih ada potensi pelemahan rupiah dan kenaikan bunga The Fed.

Itu sebabnya, Hans menyarankan investor kembali melirik saham. Dia yakin, konsolidasi saham hanya berlangsung hingga pemilu presiden usai. Jika pilpres sesuai ekspektasi, saham kembali pulih dan dana asing membanjiri pasar. Hans yakin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menyentuh 5.300 hingga akhir tahun nanti.

Dus, itu adalah waktu tepat membeli beberapa saham, khususnya bluechip yang akan melaju kencang jika asing masuk. "Saya menyukai saham keuangan dan perkebunan karena pemulihannya cepat," ujar dia kepada KONTAN, Senin (30/6).

Pengamat pasar modal, Rudiyanto juga memilih instrumen saham ketimbang obligasi. Investor bisa mengakumulasi reksadana saham yang diputar di sektor properti dan konsumer. Dia memprediksi, return IHSG bisa 15% tahun ini dan reksadana saham 20%. "Kalau obligasi masih akan tertekan dari kenaikan BI rate yang mungkin terjadi di semester kedua," kata dia.

Namun, jika menyukai obligasi, Hans menyarankan untuk mengoleksi saving bonds. Surat utang ritel pemerintah ini mematok kupon 8,75% dengan sistem kupon mengambang. Menurut dia, kupon yang ditawarkan cukup menarik di tengah pasar obligasi yang cenderung tertekan.

Untuk investor jangka panjang, Hans menyarankan rebalancing portofolio dengan menggenggam 60% saham, 20% obligasi dan 20% instrumen pasar uang seperti deposito. Untuk investor jangka menengah, racikannya: 60% saham, 30% obligasi dan sisanya pasar uang. Untuk jangka pendek: 50% saham, 30% pasar uang dan 20% surat utang.

Instrumen investasi lain, seperti emas, belum banyak menguntungkan. Meski cenderung reli belakangan, harga emas terganjal oleh sejumlah sentimen buruk. "Kenaikan harga emas selama ini lebih disebabkan pelemahan rupiah," ujar Hans.

Dia memprediksi, BI rate di semester kedua kembali naik sekitar 25 basis poin lagi. Hal ini akan menekan pasar obligasi dan emas.

Portfolio Manager Sinarmas Asset Management, Jeffrosenberg Tan, menilai, tak ada salahnya investor melirik efek surat utang ritel, seperti obligasi negara ritel (ORI). "Asalkan yield surat utang ritel masih lebih tinggi dari bunga deposito, maka masih layak dikoleksi," ujar dia.

Yang pasti, Jeff melihat, pasar saham cukup prospektif. Investor perlu memanfaatkan kenaikan IHSG pada semester kedua. Saham sektor konsumsi, properti dan perbankan layak dikoleksi saat ini. "Terlebih sebelum pilpres, kita harus agresif," kata dia.

Pasca pilpres, IHSG bakal menguat. Pada akhir tahun ini, IHSG berpotensi mencapai 5.300. "Dan return reksadana campuran bisa 15%, pendapatan tetap 9%, pasar uang 6,5% dan saham 23%," prediksi Jeff.

Return Instrumen Investasi (YTD)      
Jenis strong>%      
Emas Batangan 4,36      
Bursa Saham 14,14      
         
Reksadana:*        
Pendapatan Tetap 3,57      
Campuran 9,43      
Saham 15,94      
         
Deposito (27 Juni/30 Des)      
1 bulan 7,08/6,81      
3 bulan 7,19/6,85      
6 bulan 7,05/6,74      
         
Obligasi Negara Ritel (ORI):      
ORI 8 0,30      
ORI 9 1,90      
ORI 10 2,01      
*data hingga 27 Juni 2014      
Sumber: Bloomberg, Antam, Infovesta dan Riset KONTAN/Ragil Nugroho

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×