Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
Pandangan optimistis ini ditopang oleh meningkatnya iuran BPJS dengan harapan kombinasi pembayar adalah 50:50 antara BPJS dan non-BPJS dalam jangka panjang.
Michael juga mengantisipasi adanya ekspansi margin di kuartal-kuartal mendatang. Hal ini seiring dengan investasi IT subtansial yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir yang diperkirakan akan membuahkan efisiensi yang lebih besar.
Lebih lanjut, kemitraan perusahaan dengan PT Astra International Tbk (ASII) terbukti bermanfaat. HEAL berkolaborasi dengan ASII untuk memperkenalkan asuransi COB dan asuransi digital pada kuartal IV-2023.
Selain itu, HEAL mengharapkan dukungan yang berkelanjutan dari Quadria, khususnya dalam program pelatihan dokter dan peningkatan keselamatan rumah sakit.
Dengan menjalin koneksi digital dengan ASII, HEAL ingin menciptakan pengalaman end-to-end yang mencakup pendaftaran yang efisien, real-time booking, check-in rumah sakit yang mudah, dan pembayaran tanpa uang tunai.
Baca Juga: 10 Saham Net Buy Terbesar Investor Asing pada Pekan Ini
"Upaya strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan HEAL dan menarik lebih banyak pasien terkait COB," ucap Michael.
Ketiga sekuritas ini merekomendasikan buy HEAL dengan target harga yang berbeda-beda. Michael dari Sinarmas Sekuritas dan Bryan dari Henan Putihrai Sekuritas menetapkan target harga masing-masing Rp 1.760 dan Rp 1.950 per saham.
Bryan menyukai HEAL karena merupakan salah satu rumah sakit swasta terkemuka dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan total 47 rumah sakit pada akhir tahun 2023. HEAL juga menyediakan berbagai layanan khusus yang berbeda dengan harga terjangkau.
Kemudian, Rudy dari MNC Sekuritas menetapkan target harga Rp 1.720 per saham. Menurutnya, posisi keuangan HEAL yang stabil dan positioning brand yang kuat akan menjadi motor pertumbuhan HEAL. Pada perdagangan Senin (4/12), harga HEAL merosot 1,03% ke Rp 1.445 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News