Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) punya prospek yang positif meski pandemi Covid-19 sudah berakhir. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 meningkatkan permintaan terhadap layanan rumah sakit sehingga mendorong kinerja emiten sektor ini.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Bryan Soetopo mengatakan, HEAL membukukan rekor pendapatan tertinggi pada tahun 2021, yakni sebesar Rp 5,87 triliun atau meningkat 32,9% year on year (yoy). Namun, seiring meredanya kasus Covid-19, pendapatan HEAL turun 16,5% yoy menjadi Rp 4,9 triliun pada 2022.
Meskipun begitu, Bryan melihat, total volume pasien dapat terus mendorong pertumbuhan pendapatan HEAL di masa mendatang. Selama Januari-September 2023, pendapatan pasien rawat inap tumbuh sebesar 13,5% yoy dan pendapatan pasien rawat jalan meningkat 18,6% yoy.
Baca Juga: Medialoka Hermina (HEAL) Gencar Ekspansi Rumah Sakit Baru
"Hal ini menunjukkan tingginya traffic dan permintaan di industri layanan kesehatan," kata Bryan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/12).
Selain itu, rata-rata pendapatan per pasien tidak meningkat sejak tahun 2022. Dengan kata lain, kenaikan pendapatan memang berasal dari pertumbuhan volume pasien yang signifikan ditambah dengan meningkatnya kontribusi pendapatan dari BPJS.
Bryan memproyeksi, pendapatan HEAL pada tahun 2023 dapat mencapai Rp 5,69 triliun atau meningkat 16% yoy. Lalu, pada 2024, pendapatannya naik lagi sebesar 9,5% yoy menjadi Rp 6,22 triliun.
Sejalan dengan itu, laba bersih HEAL tahun 2023 dan 2024 diprediksi mencapai Rp 473 miliar dan Rp 563 miliar atau masing-masing meningkat 58,5% yoy dan 19,0% yoy. Per September 2023, HEAL membukukan pendapatan Rp 4,2 triliun dengan laba bersih Rp 349 miliar.
Bryan melihat, HEAL akan terus mengembangkan segmen rawat inap dan rawat jalan seiring dengan meningkatnya iuran pembayaran BPJS. HEAL menjadi rumah sakit yang paling banyak menerima BPJS yang mencakup sekitar 71% dari total bisnisnya dan diproyeksikan akan terus berkembang.
Baca Juga: Ada BBCA dan INDF, Asing Catat Net Sell Terbesar pada 10 Saham Ini, Senin (27/11)
Selain itu, dengan bertambahnya jumlah rumah sakit HEAL, kapasitas tempat tidur operasional akan semakin banyak. Hal ini diharapkan akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan.
Tingkat keterisian tempat tidur diproyeksi terus meningkat menjadi 68,4% pada 2023 dan 69,2% pada 2024 berkat pemanfaatan dan efisiensi yang lebih besar dalam proses bisnisnya.
"Fokus HEAL pada integrasi bisnisnya melalui digitalisasi yang akan meningkatkan margin kotor perusahaan dalam waktu dekat," ucap Bryan.
Berdasarkan riset tanggal 25 Oktober 2023, Analis MNC Sekuritas M. Rudy Setiawan mengatakan, prospek HEAL cukup positif seiring dengan langkah perusahaan dalam melanjutkan perluasan jangkauan rumah sakitnya. Pada kuartal III-2023, HEAL membuka cabang baru di Ciawi sehingga menambah total 46 cabang dan 6,6 ribu tempat tidur.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) Proyeksikan Target Pertumbuhan Pendapatan 2023 Tercapai
HEAL juga berencana menambah cabang lain di Aceh yang dijadwalkan dibuka pada kuartal IV-2023 sehingga menjadi total 47 cabang pada akhir tahun ini. Pada 2024, HEAL juga menargetkan penambahan cabang di beberapa daerah, antara lain Pasuruan, Madiun, dan PIK 2.
HEAL juga berencana membangun rumah sakit di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan kapasitas lebih dari 100 tempat tidur. Pengembangan rumah sakit ini merupakan upaya kolaboratif antara HEAL dan PT Bina Karya (Persero) yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Badan Usaha Milik Otorita (BUMO), atau penjabat pengembang utama untuk IKN.
Dalam riset tanggal 6 November 2023, Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery pun menilai, HEAL memang tetap teguh dengan strategi ekspansinya. HEAL berencana memperkenalkan empat rumah sakit baru pada tahun 2024 yang berlokasi di Madiun, Pasuruan, PIK 2, dan IKN.
Keempat rumah sakit itu diperkirakan dapat mencapai titik impas EBITDA dalam waktu 12 bulan dengan periode pengembalian tujuh tahun. Anggaran untuk capex ditetapkan sebesar sekitar Rp 1,2 triliun untuk beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham HEAL dan SILO, Simak Penjelasannya
HEAL memperkirakan pertumbuhan volume pasien sebesar 9%-10%, potensi peningkatan ASP sebesar 5%, dan peningkatan intensitas pendapatan sebesar 1%-2%.
Pandangan optimistis ini ditopang oleh meningkatnya iuran BPJS dengan harapan kombinasi pembayar adalah 50:50 antara BPJS dan non-BPJS dalam jangka panjang.
Michael juga mengantisipasi adanya ekspansi margin di kuartal-kuartal mendatang. Hal ini seiring dengan investasi IT subtansial yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir yang diperkirakan akan membuahkan efisiensi yang lebih besar.
Lebih lanjut, kemitraan perusahaan dengan PT Astra International Tbk (ASII) terbukti bermanfaat. HEAL berkolaborasi dengan ASII untuk memperkenalkan asuransi COB dan asuransi digital pada kuartal IV-2023.
Selain itu, HEAL mengharapkan dukungan yang berkelanjutan dari Quadria, khususnya dalam program pelatihan dokter dan peningkatan keselamatan rumah sakit.
Dengan menjalin koneksi digital dengan ASII, HEAL ingin menciptakan pengalaman end-to-end yang mencakup pendaftaran yang efisien, real-time booking, check-in rumah sakit yang mudah, dan pembayaran tanpa uang tunai.
Baca Juga: 10 Saham Net Buy Terbesar Investor Asing pada Pekan Ini
"Upaya strategis ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan HEAL dan menarik lebih banyak pasien terkait COB," ucap Michael.
Ketiga sekuritas ini merekomendasikan buy HEAL dengan target harga yang berbeda-beda. Michael dari Sinarmas Sekuritas dan Bryan dari Henan Putihrai Sekuritas menetapkan target harga masing-masing Rp 1.760 dan Rp 1.950 per saham.
Bryan menyukai HEAL karena merupakan salah satu rumah sakit swasta terkemuka dengan jaringan terbesar di Indonesia dengan total 47 rumah sakit pada akhir tahun 2023. HEAL juga menyediakan berbagai layanan khusus yang berbeda dengan harga terjangkau.
Kemudian, Rudy dari MNC Sekuritas menetapkan target harga Rp 1.720 per saham. Menurutnya, posisi keuangan HEAL yang stabil dan positioning brand yang kuat akan menjadi motor pertumbuhan HEAL. Pada perdagangan Senin (4/12), harga HEAL merosot 1,03% ke Rp 1.445 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News