Reporter: Akmalal Hamdhi, Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer Investasi (MI) tengah giat meningkatkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) pada tahun ini, dengan memperbesar pasar ritel menjadi fokus utama untuk pertumbuhan AUM.
BNI Asset Management (BNI AM), di bawah kepemimpinan Putut Endro Andanawarih, bertekad untuk menduduki posisi lima besar di antara MI berdasarkan besarnya AUM pada tahun ini.
Pada tahun 2023, BNI AM menempati peringkat keenam dengan total dana kelolaan sebesar Rp 31,7 triliun.
Baca Juga: BRI MI Naik ke Posisi 4 Manajer Investasi, Ditopang Pertumbuhan AUM Investor Ritel
Salah satu strategi yang diterapkan oleh BNI AM adalah dengan membidik pasar ritel. Meskipun investor ritel mungkin memiliki kontribusi yang lebih kecil dalam hal dana yang dikelola, namun mereka tetap menjadi segmen yang penting dalam menghasilkan pendapatan.
"Saat ini jumlah investor ritel BNI AM mencapai sekitar 400.000 orang," kata Putut, Senin (20/2).
BNI AM juga terus memperluas jaringan mitra distribusinya.
Pada tahun lalu saja, BNI AM menambah empat Agen Penjual Efek Reksadana (Aperd) baru, seperti Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Sayakaya, dan Buka Investasi Bersama (BIB).
Baca Juga: Kinerja Reksadana Saham Henan Putihrai AM Diprediksi Positif pada 2024
"Hingga saat ini, kami telah bermitra dengan total 28 Aperd yang terdiri dari empat bank, 11 sekuritas, dan 13 fintech," tambahnya.