kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Punya pemegang saham baru, berikut rekomendasi untuk Matahari Department (LPPF)


Kamis, 27 Mei 2021 / 17:14 WIB
Punya pemegang saham baru, berikut rekomendasi untuk Matahari Department (LPPF)
ILUSTRASI. Pengunjung mengenakan masker saat memilih pakaian di sebuah pusat perbelanjaan di Bogor. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPFF) akan segera kedatangan pemegang saham baru. Dikabarkan, perusahaan asal Singapura, Auric Digital Retail Pte. Ltd (BidCo) berniat menguasai mayoritas saham  LPPF dengan menawarkan tender sukarela terhadap 1,05 miliar saham LPPF. 

Mengutip keterbukaan informasi BidCo, saham tersebut setara 40% dari jumlah seluruh saham. Selain itu, BidCo juga akan membeli 139,82 juta saham LPPF dari Greater Universal Limited dan 125,98 juta saham dari OUE Investments Pte. Ltd. Saham-saham tersebut mewakili 10,12% dari seluruh saham LPPF.

Pasca pembelian saham dan penawaran tender sukarela itu, BidCo akan memiliki maksimal 1,32 miliar saham LPPF. Dengan jumlah tersebut, Bidco akan menjadi pemilik baru LPPF karena jumlah tersebut telah mewakili 50,12% dari total saham LPPF.

“Masih terlalu dini untuk melihat seperti apa dampak dari adanya pemegang saham baru pada LPPF. Untuk melihat potensi dampak ke kinerja, masih harus menunggu dulu melihat seperti apa strategi yang baru dan jelas,” kata analis RHB Sekuritas Vanessa Karmajaya kepada Kontan.co.id, Kamis (27/5).

Sementara analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian menjelaskan, penawaran tender sukarela yang dilakukan BidCo telah menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham LPPF yang dalam beberapa waktu ke belakang cenderung mengalami penguatan signifikan.

Baca Juga: Penawaran tender jadi sentimen positif bagi saham Matahari Department Store (LPPF)

“Selain itu, aksi tersebut juga berpotensi akan memperbaiki kinerja LPPF yang akhir-akhir ini tengah lesu apabila memunculkan inisiatif ke arah digital atau ada perbaikan pada sisi operasional,” imbuh Robert.

Terkait kinerjanya, emiten ritel ini membukukan kerugian bersih sebesar Rp 95 miliar pada kuartal I-2021. Robert mengatakan, perolehan bottom line LPPF tersebut di bawah proyeksi Ciptadana maupun konsensus. Buruknya kinerja LPPF tidak terlepas dari pendapatan yang lebih rendah dan adanya penurunan pada margin operasional.

 

Sementara pada kinerja top line, LPPF berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,2 triliun, atau turun 25% secara year on year (yoy) seiring efek high base pada kuartal I-2020 yang masih belum terdampak pandemi Covid-19. 

Perolehan tersebut, sedikit di bawah proyeksi Ciptadana dan hanya memenuhi 17,5% dari proyeksi Ciptadana pada tahun ini. 

“Penurunan pendapatan inilah yang pada akhirnya membuat leverage operasional LPPF menjadi negatif yang turut membuat operating profit dan net profit berada di teritori negatif,” kata Robert.

Sementara secara kuartalan, kinerja LPPF berhasil membaik, di mana kerugian menjadi lebih kecil dibanding kuartal IV-2020 yang rugi Rp 256 miliar. Namun untuk pendapatan, LPPF masih mengalami penurunan 23,1% secara kuartalan. Robert melihat hal ini lebih dikarenakan faktor akhir tahun memang musim puncak belanja. 

Walau dari sisi bottom line, LPPF mencatat perbaikan, tapi Same Sales Store Growth (SSSG) masih belum kunjung membaik. Dengan menggunakan SSSG 2019 sebagai patokan, pada kuartal I-2021 SSSG LPPF tercatat -36,4%. Perolehan tersebut juga masih di bawah SSSG kuartal I-2020 yang sebesar -18,2%.

“Buruknya performa SSSG LPPF pada kuartal I-2021 tidak terlepas dari turunnya jumlah transaksi yang mencapai 45%-56%. Outlet di Jakarta dan penjualan produk wanita, khususnya kosmetik, masih menjadi segmen dengan kinerja terburuk,” kata Vanessa.

Ke depan, salah satu rencana bisnis LPPF adalah melakukan efisiensi, salah satunya dengan menutup gerai yang kinerjanya underperformed. LPPF saat ini tercatat mempunyai 147 gerai yang beroperasi di mana 23 gerai sedang dalam watch list, bahkan 13 gerai kemungkinan besar akan ditutup.

Robert melihat LPPF ke depan akan berusaha memaksimalkan profitabilitas dengan gerai yang sudah ada. Sementara langkah penutupan gerai akan membuat LPPF bisa mengurangi biaya operasional yang pada akhirnya bisa menghasilkan profitabilitas pada masa yang akan datang. 

Pada tahun ini, ia memperkirakan rasio biaya operasional dibandingkan penjualan akan terus melanjutkan tren penurunan secara bertahap. Proyeksinya, pada akhir tahun nanti akan turun menjadi 54,3% dibanding akhir 2020 yang sebesar 71,4%

Selain melakukan efisiensi dengan penutupan toko, Vanessa menilai, saat ini LPPF juga tengah menghabiskan inventori pada beberapa brand yang tidak lagi dilanjutkan kontraknya. Lebih lanjut, ia melihat LPPF akan menghabiskan sekitar sepertiga dari total inventorinya. Oleh sebab itu, ia cukup berhati-hati melihat potensi profitabilitas LPPF, seiring adanya kemungkinan biaya pencadangan.

Baca Juga: Pengendali baru jadi sentimen positif saham Matahari Department Store (LPPF)

Pada segmen digital, penjualan LPPF tercatat hanya sebesar 1%-2% dari total penjualan. LPPF hingga saat ini masih terus berbenah terhadap platform digitalnya, sehingga berpotensi membatasi kehadiran mereka pada ruang e-commerce. Dengan kondisi tersebut, Vanessa memperkirakan kontribusi penjualan LPPF dari segmen online masih akan minim ke depannya. 

Sementara analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya pada 26 April 2021 juga meyakini transformasi LPPF ke penjualan digital masih akan perlu waktu yang cukup lama sebelum bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan LPPF.

Pada tahun ini, ia memproyeksikan pendapatan LPPF akan mencapai Rp 6,48 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 238 miliar. 

Chrisitine untuk saat ini merekomendasikan jual saham LPPF dengan target harga Rp 1.300 per saham.

Sementara Vanessa juga merekomendasikan untuk jual LPPF namun dengan target harga Rp 630 saham. 

Sedangkan Robert menyarankan hold saham LPPF dengan target harga Rp 1.570 per saham.

Selanjutnya: Ini rekomendasi dan target harga saham Matahari Departement Store (LPPF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×