Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
Walau dari sisi bottom line, LPPF mencatat perbaikan, tapi Same Sales Store Growth (SSSG) masih belum kunjung membaik. Dengan menggunakan SSSG 2019 sebagai patokan, pada kuartal I-2021 SSSG LPPF tercatat -36,4%. Perolehan tersebut juga masih di bawah SSSG kuartal I-2020 yang sebesar -18,2%.
“Buruknya performa SSSG LPPF pada kuartal I-2021 tidak terlepas dari turunnya jumlah transaksi yang mencapai 45%-56%. Outlet di Jakarta dan penjualan produk wanita, khususnya kosmetik, masih menjadi segmen dengan kinerja terburuk,” kata Vanessa.
Ke depan, salah satu rencana bisnis LPPF adalah melakukan efisiensi, salah satunya dengan menutup gerai yang kinerjanya underperformed. LPPF saat ini tercatat mempunyai 147 gerai yang beroperasi di mana 23 gerai sedang dalam watch list, bahkan 13 gerai kemungkinan besar akan ditutup.
Robert melihat LPPF ke depan akan berusaha memaksimalkan profitabilitas dengan gerai yang sudah ada. Sementara langkah penutupan gerai akan membuat LPPF bisa mengurangi biaya operasional yang pada akhirnya bisa menghasilkan profitabilitas pada masa yang akan datang.
Pada tahun ini, ia memperkirakan rasio biaya operasional dibandingkan penjualan akan terus melanjutkan tren penurunan secara bertahap. Proyeksinya, pada akhir tahun nanti akan turun menjadi 54,3% dibanding akhir 2020 yang sebesar 71,4%
Selain melakukan efisiensi dengan penutupan toko, Vanessa menilai, saat ini LPPF juga tengah menghabiskan inventori pada beberapa brand yang tidak lagi dilanjutkan kontraknya. Lebih lanjut, ia melihat LPPF akan menghabiskan sekitar sepertiga dari total inventorinya. Oleh sebab itu, ia cukup berhati-hati melihat potensi profitabilitas LPPF, seiring adanya kemungkinan biaya pencadangan.
Baca Juga: Pengendali baru jadi sentimen positif saham Matahari Department Store (LPPF)
Pada segmen digital, penjualan LPPF tercatat hanya sebesar 1%-2% dari total penjualan. LPPF hingga saat ini masih terus berbenah terhadap platform digitalnya, sehingga berpotensi membatasi kehadiran mereka pada ruang e-commerce. Dengan kondisi tersebut, Vanessa memperkirakan kontribusi penjualan LPPF dari segmen online masih akan minim ke depannya.
Sementara analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya dalam risetnya pada 26 April 2021 juga meyakini transformasi LPPF ke penjualan digital masih akan perlu waktu yang cukup lama sebelum bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan LPPF.
Pada tahun ini, ia memproyeksikan pendapatan LPPF akan mencapai Rp 6,48 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 238 miliar.
Chrisitine untuk saat ini merekomendasikan jual saham LPPF dengan target harga Rp 1.300 per saham.
Sementara Vanessa juga merekomendasikan untuk jual LPPF namun dengan target harga Rp 630 saham.
Sedangkan Robert menyarankan hold saham LPPF dengan target harga Rp 1.570 per saham.
Selanjutnya: Ini rekomendasi dan target harga saham Matahari Departement Store (LPPF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News