Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
"Bisnis vertikal baru ini dapat membantu meningkatkan margin laba bersih ERAA dalam jangka panjang," jelas Paula.
Sementara secara teknikal, Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang mencermati pelemahan harga ERAA diiringi MFI yang masih bergerak turun dengan volume yang solid menjadi indikasi pelemahan lanjutan.
Namun jika dicermati dari indikator Stochastic RSI, ERAA sudah di oversold, potensi pelemahan cenderung terbatas. Jika terjadi pelemahan lanjutan, investor disarankan tunggu hingga konsolidasi.
Baca Juga: Cermati Saham yang Untung & Rugi Saat Rupiah Berada di Level Rp 15.300 per Dolar AS
"Jika terjadi pelemahan lanjutan, sebaiknya tunggu konsolidasi di kisaran support Rp 472 hingga Rp 478 sebagai entry level," jelas Alrich kepada Kontan, Senin (28/8).
Secara jangka pendek Alrich merekomendasikan buy on support ERAA dengan target di Rp 500. Investor dapat mencermati stop loss, jika ERAA berada di bawah Rp 462 per saham.
Sementara, UOB Kay Hian Sekuritas merekomendasikan hold ERAA dengan target harga di Rp 527. Pada akhir perdagangan Senin (28/8), ERAA parkir di level Rp 482 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News