kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Wall Street Menguat, Nasdaq Catat Rekor Penutupan Tertinggi Dua Hari Beruntun


Sabtu, 09 Agustus 2025 / 05:30 WIB
Wall Street Menguat, Nasdaq Catat Rekor Penutupan Tertinggi Dua Hari Beruntun
ILUSTRASI. Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Jumat (8/8/2025), dengan Nasdaq kembali mencetak rekor. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Jumat (8/8/2025), dengan Nasdaq kembali mencetak rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut.

Penguatan terutama didorong oleh saham-saham teknologi, termasuk Apple, serta optimisme investor terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Ketiga indeks saham utama Wall Street juga membukukan kenaikan solid sepanjang pekan ini.

Apple Pimpin Reli Saham Teknologi

Saham Apple Inc. (AAPL) melonjak 4,2% pada Jumat, menutup pekan dengan kenaikan 13,3% — kinerja mingguan terbaik sejak 2020.

Baca Juga: Wall Street Naik, Perombakan The Fed Memicu Spekulasi Kebijakan yang Lebih Dovish

Lonjakan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump pada Rabu mengumumkan bahwa Apple akan menambah investasi sebesar US$100 miliar di AS, sehingga total komitmen investasi menjadi US$600 miliar dalam empat tahun ke depan.

Indeks S&P 500 Technology dan Communication Services juga memimpin penguatan sektor pada indeks S&P 500, keduanya mencatat rekor penutupan tertinggi.

Sentimen Didukung Data Ekonomi Lemah dan Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga

Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan telah memperkuat harapan pasar akan adanya penurunan suku bunga. Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga acuan minimal 25 basis poin pada pertemuan September mencapai 89,4%, naik dari 80,3% sepekan lalu.

Pasar berjangka juga memperkirakan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini.

Presiden Trump pada Kamis juga mengumumkan Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, sebagai kandidat sementara anggota Dewan Gubernur Fed, menggantikan Adriana Kugler yang mengundurkan diri mendadak pekan lalu.

Miran dikenal memiliki pandangan sejalan dengan Trump dan sebelumnya menilai Jerome Powell "terlambat" memangkas suku bunga.

Baca Juga: Wall Street Kamis (7/8): S&P 500 Terseret Saham Eli Lilly, Nasdaq Cetak Rekor Baru

Tarik Ulur Sentimen: Pemangkasan Suku Bunga vs Kenaikan Tarif Impor

Meski optimisme pemangkasan suku bunga mendukung pasar, kenaikan tarif impor AS terhadap puluhan negara, yang mulai berlaku pekan ini, menjadi faktor ketidakpastian. Trump baru-baru ini memberlakukan tarif 50% untuk ekspor India, yang memicu New Delhi menunda rencana pembelian pesawat dan alutsista dari AS.

Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, menilai:

“Jika Fed memangkas suku bunga, banyak investor percaya prinsipnya adalah jangan melawan Fed. Namun di sisi lain, ketidakpastian soal tarif menjadi risiko tersendiri.”

Performa Indeks Utama Wall Street

  • Dow Jones Industrial Average naik 206,97 poin (+0,47%) ke 44.175,61

  • S&P 500 naik 49,45 poin (+0,78%) ke 6.389,45

  • Nasdaq Composite naik 207,32 poin (+0,98%) ke 21.450,02

Nasdaq kini telah mencatat 18 rekor penutupan tertinggi pada 2025, dengan kenaikan sekitar 11% sejak awal tahun. S&P 500 berada sedikit di bawah rekor tertingginya.

Secara mingguan:

  • S&P 500 naik 2,4%

  • Dow Jones naik 1,3%

  • Nasdaq melonjak 3,9%

Baca Juga: GLOBAL MARKETS-Wall Street Mixed as Oil Prices Decline for 6th Session

Faktor Lain yang Menggerakkan Pasar

  • Gilead Sciences (GILD) naik 8,3% setelah menaikkan proyeksi kinerja tahunan.

  • Expedia (EXPE) menguat 4,1% setelah meningkatkan proyeksi pertumbuhan pemesanan dan pendapatan.

  • Dari 450 lebih perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja kuartal II, pertumbuhan laba diperkirakan mencapai 13,2%, jauh di atas perkiraan 5,8% pada 1 Juli.

Di NYSE, jumlah saham naik mengungguli yang turun dengan rasio 1,37 banding 1, sedangkan di Nasdaq rasio tercatat 1,13 banding 1.

Investor kini menunggu rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Selasa mendatang. Data inflasi ini akan menjadi ujian penting bagi reli pasar saham AS, dengan sejumlah analis memperkirakan potensi terjadinya koreksi jika inflasi kembali menunjukkan tren naik.

Selanjutnya: Ingin Lakukan YouTube Live Streaming seperti Reza Arap? Bisa Lewat HP Juga Lo!

Menarik Dibaca: Ingin Lakukan YouTube Live Streaming seperti Reza Arap? Bisa Lewat HP Juga Lo!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×