Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tercatat memiliki investasi di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek. Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, ASII telah berinvestasi senilai total US$ 250 juta di Gojek. Sementara itu, TLKM melalui Telkomsel telah berinvestasi sebanyak US$ 450 juta.
Kedua emiten ini diyakini akan mendapat sentimen positif dengan adanya merger antara Gojek dengan Tokopedia (GoTo). Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, efek merger ini tentunya bagus dalam jangka panjang.
Namun, untuk saat ini kemungkinan kontribusi terhadap bottom line ASII dan TLKM belum bisa terlihat. “Selain dari perspektif itu, potensi kerjasama dan juga kolaborasi juga dapat menjadi katalis ke depan buat ketiganya,” terang Zamzami kepada Kontan.co.id, Selasa (18/5).
Meski demikian, sentimen merger GoTo belum berbuah banyak terhadap pergerakan saham TLKM dan ASII. Hari ini, kedua saham kompak melemah. Pun secara year-to-date (ytd), kedua saham big caps ini masih terperosok di zona merah.
Baca Juga: Gojek-Tokopedia merger, begini dampaknya ke saham ASII dan TLKM
Zamzami menganalisis, sejak awal tahun memang saham-saham berkapitalisasi besar cenderung tertekan akibat beberapa sentimen yang kurang baik akhir-akhir ini, salah satunya adalah potensi kenaikan kasus covid-19 setelah perayaan Idulfitri jadi. Apalagi, negara-negara Asia seperti Taiwan, Singapura, Jepang, India, dan Thailand yang mengalami lonjakan penularan virus Covid-19 secara domestik memicu pemberlakuan kembali kebijakan lockdown.
Meski demikian, saham TLKM dan ASII saat ini dinilai Zamzami sudah berada di bawah 1 standard deviasi dari rata-rata PE dan PBV 5 tahun. Dus, kedua saham ini dinilai lumayan terdiskon. Konsensus juga melihat masih adanya upside di saham-saham ini. Adapun target harga konsensus untuk saham ASII berada di level Rp 6.700, sementara TLKM di level Rp 4.100.
Baca Juga: Grup GoTo jajaki IPO, BEI: Belum ada permohonan yang masuk
Saham terafiliasi Gojek
Selain TLKM dan ASII yang memiliki investasi langsung, sejumlah saham juga berkaitan atau terafiliasi dengan Gojek. Sebut saja Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi ‘Boy’ Thohir yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama Gojek. Atau, keluarga Riady yang dikabarkan memiliki bagian di Gojek.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, apabila investasi yang dilakukan adalah kepemilikan perorangan, efek merger GoTo terhadap pergerakan saham perusahaan terafiliasi tersebut tidak akan ada. “Dan yang terafiliasi bukan berarti otomatis menjadi sentimen positif hanya karena membawa nama Gojek. Jadi menurut saya tidak ada pengaruhnya,” terang William.
Baca Juga: Akuisisi perusahaan sektor keuangan oleh fintech makin ramai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News