Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 31,67 triliun sampai dengan Desember 2023 lalu.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi menyampaikan, perolehan kontrak baru tersebut meningkat 1,54% dibandingkan periode sama di tahun 2022 yang senilai Rp 31,19 triliun.
“Kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,79%, swasta sebesar 37,20%, dan BUMN sebesar 20,01%,” kata Bakhtiyar dalam keterbukaan informasi, Sabtu (6/1).
Bakhtiyar menyebutkan, kontrak baru tertinggi diperoleh dari sektor jalan dan jembatan sebesar 34,64%, gedung 31,71%, perkeretaapian 11,22%, bandara 7,21%, pelabuhan 4,81%, bendungan 4,44%. Kemudian industri 3,44%, irigasi 1,25%, power plant sebesar 0,65%, serta minyak dan gas 0,63%.
Sementara untuk proyek baru yang diraih PTPP pada Desember 2023 lalu yaitu, Terminal BBM Biak (Sisi Laut) sebesar Rp 393 miliar, Dermaga Shiplift Block A-B sebesar Rp 275 miliar, dan Pembangunan Rumah Sakit PON Jakarta sebesar Rp 258 miliar.
“Pertumbuhan nilai kontrak tersebut menandakan perseroan selama ini terus dipercaya oleh berbagai pihak dalam mengerjakan proyek-proyek skala nasional maupun internasional,” kata dia.
Baca Juga: Proyek yang Berjalan Ramai di Tahun 2024, Begini Rekomendasi Saham PTPP
Lebih lanjut, dia mengtakan bahwa hingga saat ini PTPP juga mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 12 di antaranya telah diselesaikan.
Adapun komposisi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut terdiri dari sektor jalan tol sebesar 56,25%, bendungan sebesar 18,02%, kemudia EPC sebesar 14,02%, pelabuhan dan dermaga sebesar 9,15%. Selanjutnya bandara dan sektor industri sebesar 1,82%.
Bakhtiyar mengatakan sebagian besar proyek yang dikerjakan PTPP dapat diselesaikan dalam tepat waktu.
“Kami berkomitmen dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dan kami juga terus memonitor proyek-proyek kami, sehingga hal ini dapat mendukung program strategis pemerintah,” ujarnya.
Sebagai informasi, sampai dengan akhir September 2023, perusahaan dengan kode saham PTPP ini membukukan laba bersih senilai Rp 239,73 miliar dengan pendapatan Rp 12,33 triliun. Kendati demikian, arus kas perusahaan masih defisit sebesar Rp 1,63 triliun.
Sebagai strategi pertumbuhan ke depan, PTPP juga akan berfokus memperkuat core business perusahaan di sektor konstruksi terutama di segmen infrastruktur dan gedung, serta lebih selektif dan pruden pada aspek investasi namun tetap mengoptimalkan aset eksisting, seperti perumahan, apartemen, hotel, dan komersial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News