Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menargetkan raihan nilai kontrak baru di tahun 2023 sebesar Rp 34 triliun, naik 10% dari tahun lalu. Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Efendi mengatakan, PTPP mencatatkan perolehan kontrak baru sampai dengan akhir Juni 2023 sebesar Rp 11,62 triliun.
Perolehan kontrak baru ini tumbuh 6,31% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/YoY) sebesar Rp 10,93 triliun.
Sampai dengan Juni 2023, kontrak baru dari pemerintah mendominasi perolehan kontrak baru, yaitu dengan kontribusi sebesar 45,67%. Terkait dengan hal itu, PTPP juga sudah mengantongi total nilai kontrak senilai Rp 4,15 triliun dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) per Juni 2023.
Bakhtiyar mengatakan, untuk mencapai target nilai kontrak baru di tahun 2023, PTPP pun akan menerapkan beberapa strategi. Misalnya, menjalani dengan detail setiap tahapan tender proyek-proyek yang sudah dibidik, baik yang berasal dari APBN dan BUMN maupun swasta.
Baca Juga: Jembo Cable (JECC) Targetkan Pendapatan Lanjut Naik di Kuartal II-2023
“Selain itu, kami konsisten menghasilkan kualitas konstruksi terbaik dan terdepan dalam teknologi konstruksi. Kami juga didukung dengan kompetensi di bidang gedung, infrastruktur dan engineering procurement construction (EPC),” ujarnya kepada Kontan, Kamis (13/7).
Menurut Bakhtiyar, proyek yang dibidik PTPP tahun ini sudah melalui kajian manajemen risiko, termasuk pola pendanaan yg jelas.
“Kompetensi dasar yang cukup tinggi, pengalaman, dan teknologi kami bisa menghasilkan proyek yang lebih menguntungkan untuk perusahaan,” paparnya.
Dalam pelaksanaan dan pengendalian proyek, kata Bakhtiyar, PTPP menggunakan standar Building Information Modelling sebagai teknologi, dan enterprise resources planning (ERP0 sebagai sistem pengendalian biaya untuk mitigasi kerugian.
“Manajemen vendor juga sudah menerapkan sistem e-Procurement yang terintegrasi dengan ERP sampai dengan proses pembayaran untuk menjamin pembayaran ke vendor tidak macet,” katanya.
Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) Akuisisi 75% Saham Kencana Pilar Mandiri (KPM)
Untuk mengatasi isu kasus BUMN Karya saat ini, PTPP juga terus berupaya meyakinkan kepercayaan stakeholder, termasuk dengan menunjukkan upaya improvement keuangan lewat program divestasi.
“Kami juga melakukan peningkatan tata kelola yang baik melalui sistem ERP, serta penyelesaian sesuai target untuk semua proyek dan portofolio, baik dari segi kualitas maupun waktu penyelesaian pekerjaan,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News