Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) berniat menerbitkan obligasi senilai Rp 600 miliar. Dana itu akan dipakai untuk mengembangkan proyek-proyek engineering procurement & construction (EPC) dan properti.
Manajemen PTPP menjadwalkan surat utang tersebut terbit paling cepat kuartal pertama 2013. "Di akhir tahun ini, kami akan memilih underwriter," ujar Sekretaris Perusahaan PTPP Betty Ariana, beberapa waktu lalu.
Dengan dana obligasi, PTPP berharap proyek EPC dan properti berjalan mulus. Beberapa waktu lalu, perseroan ini meraih proyek EPC dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupa pembangunan pembangkit listrik tenaga gas senilai Rp 918 miliar.
Saat ini PTPP kembali membidik proyek EPC milik PLN. Emiten konstruksi pelat merah ini mengikuti dua tender proyek pembangkit listrik masing-masing berkapasitas 1x100 mega watt (MW). Nilai totalnya mencapai Rp 2 triliun atau Rp 1 triliun per proyek.
PTPP akan menggandeng mitra kerja di proyek ini. Betty masih enggan menyebutkan identitas calon mitra. Dia hanya bilang calon mitra PTPP adalah perusahaan asing. "Kami akan menjadi mayoritas, yaitu 60%," tutur Betty.
Menurut Betty, kendati baru masuk ke sektor EPC tahun lalu, sektor ini menyumbang 15%-20% total pendapatan PTPP atau terbesar kedua setelah sektor konstruksi.
Per akhir September 2012, pendapatan PTPP ditaksir naik 30% year-on-year (YoY) menjadi Rp 3,82 triliun. Ini berarti Rp 573 miliar hingga Rp 764 miliar pendapatan berasal dari sektor EPC. Hingga kuartal III 2012, PTPP meraih kontrak baru senilai Rp 15,2 triliun atau naik lebih dua kali lipat daripada periode sama 2011. Harga PTPP, Jumat (19/10), di posisi Rp 740 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News