kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.724   -12,00   -0,07%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

​Panen Dividen Jumbo Awal 2026, Saham Blue Chip Ini Layak Dikoleksi Investor


Jumat, 19 Desember 2025 / 06:24 WIB
​Panen Dividen Jumbo Awal 2026, Saham Blue Chip Ini Layak Dikoleksi Investor
ILUSTRASI. ?Panen Dividen Jumbo Awal 2026, Saham Blue Chip Ini Layak Dikoleksi Investor


Reporter: Dimas Andi, Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menikmati panen dividen pada awal tahun 2026. Sejumlah emiten telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim sebagai pemanis bagi pemegang saham. Bahkan, beberapa saham pembayar dividen itu adalah saham blue chip.

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang telah berpengalaman di bursa efek. Saham blue chip biasanya berasal dari perusahaan dengan kinerja keuangan yang bagus dan memiliki nilai kapitalisasi pasar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Di BEI, saham blue chip biasanya menjadi anggota indeks mayor seperti LQ45. Berdasarkan catatan Kontan, beberapa emiten LQ45 yang akan membagikan dividen berasal dari sektor energi hingga perbankan, dengan nilai dividen yang cukup menarik untuk dicermati investor.

Baca Juga: Dividen Interim ADRO Jumbo Awal 2026, Yield Tembus 6% dan Kalahkan Bunga Deposito

Terbaru, PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan akan membagikan dividen interim sebesar US$ 250 juta. Dividen tersebut dijadwalkan dibayarkan kepada pemegang saham pada 15 Januari 2026.

Dari sektor perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga akan membagikan dividen interim dengan total nilai mencapai Rp 20,63 triliun. Setiap pemegang saham BBRI nantinya akan memperoleh dividen sebesar Rp 137 per saham.

Investment Analyst Edvisor Provina, Provina Visindo, Indy Naila, menilai saham BBRI dan ADRO menarik untuk dicermati investor, terutama jika dilihat dari sisi fundamental.

“BBRI masih menarik ke depan karena ada harapan kenaikan pertumbuhan kredit, sementara ADRO juga masih memiliki potensi dari sisi industri, khususnya terkait pengembangan energi baru terbarukan,” ujar Indy kepada Kontan, Kamis (18/12/2025).

Indy menyarankan investor tetap mencermati kondisi fundamental masing-masing emiten pembagi dividen. Selain itu, strategi akumulasi secara bertahap atau buy on weakness dapat dipertimbangkan untuk meminimalkan risiko volatilitas jangka pendek.

Tonton: UPDATE Kondisi Ekonomi Indonesia dan APBN 2025 Menjelang Tutup Buku

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai pembagian dividen interim ini bisa menjadi peluang menarik bagi investor, selama disertai penerapan money management yang disiplin.

“Dari saham tersebut, kami merekomendasikan akumulasi beli saham BBRI dengan target harga di Rp 4.540. Sementara untuk ADRO, kami masih menyarankan wait and see,” jelas Nafan.

Harga saham ADRO ditutup menguat 4,68% secara harian ke Rp 1.900 pada Kamis (18/12). Menurut Herditya Wicaksana, analis MNC Sekuritas, pergerakan ADRO diperkirakan sedang berada di awal fase uptrendnya dan membentuk gap.

Penguatannya pun disertai dengan munculnya volume pembelian. MACD sudah mulai menyempit dan berpeluang golden cross, demikian pula Stochastic yang berpeluang menguat ke area overbought

Herditya rekomendasi buy on weakness saham ADRO dengan support: Rp 1.840 dan resistance: Rp 1.965.

Sukses Kantongi Dana Segar Rp 2,79 triliun

.

Selanjutnya: Pemerintah Salurkan Rp 268 Miliar Bantuan Presiden ke APBD untuk Bencana Sumatra

Menarik Dibaca: Daftar Film Populer Letterboxd Minggu Ini, Sudah Nonton Semua?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×