kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

PTBA terselamatkan kebutuhan batubara PLN


Selasa, 05 Juni 2012 / 07:12 WIB
PTBA terselamatkan kebutuhan batubara PLN
ILUSTRASI. Biofarma belum datangkan vaksin Pfizer dan Moderna, ini hambatannya


Reporter: Harry Febrian | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Penurunan harga batubara di pasar dunia membayangi kinerja emiten batubara. Banderol harga batubara, yang per akhir tahun lalu sebesar US$ 120 per ton, kini tinggal US$ 90 per ton.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) tak luput dari imbas kejatuhan harga batubara dunia. Harga PTBA kini melandai. Harga PTBA, kemarin, Rp 13.250 per saham, harga terendah sejak akhir tahun 2011.

Managing Research Indosurya Asset Management, Reza Priyambada, menilai, saham PTBA tertekan krisis global yang melibas semua saham. "Dengan kondisi Eropa yang sedang gonjang-ganjing dan juga beberapa negara yang terimbas, tidak heran permintaan sumber energi menurun," kata Reza.

Permintaan batubara dari beberapa negara pengguna utama, seperti Jepang, India, dan China, ikut melorot. Di sisi lain, emiten tidak mungkin menghentikan produksi. Yang kemudian terjadi, produksi berlebih, sedang permintaan merosot.

Revisi target kinerja

Untuk menghindari ancaman penurunan pendapatan, manajemen PTBA berniat mengalihkan fokus penjualannya dari pasar internasional ke pasar domestik.
Porsi ekspor batubara PTBA selama ini sebetulnya terbilang kecil, cuma 35% dari total penjualannya. Penjualan domestik mencapai 65% dari total penjualan PTBA.

Sebanyak 11% dari total ekspor PTBA itu mengalir ke China. Sedang 14% penjualan tersebar ke tiga negara, yaitu Jepang, India, dan Malaysia. Nah, sebagian dari 11% penjualan ekspor ke China, tepatnya 4%, akan dialihkan PTBA ke pasar domestik.

Selama ini, pembeli utama batubara PTBA di pasar lokal adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan status sebagai perusahaan yang dikendalikan oleh negara, jalan PTBA untuk menjual batubara ke PLN lebih mulus dibandingkan dengan produsen batubara yang lain.

Kontrak batubara domestik biasanya bersifat jangka panjang, hingga fluktuasi harga di pasar internasional tidak begitu berpengaruh. "Selain itu, proyek-proyek infrastruktur tambang batubara milik PTBA bisa menjadi sumber pendapatan lainnya," kata Reza.

Yualdo T. Yudoprawiro, analis Samuel Sekuritas, menambahkan, selama kuartal I-2012, PTBA menikmati kenaikan harga jual batubara di pasar domestik maupun pasar ekspor, masing-masing 0,5% dan 7,8% year-on-year (yoy). Namun, Cost of Goods Sales (COGS) PTBA selama kuartal I meningkat 48,7% yoy. Penyebabnya, kenaikan tarif angkutan kereta api serta jasa penambangan batubara.

Oleh karena itu, Yualdo merevisi proyeksi pendapatan dan laba bersih PTBA menjadi Rp 13,48 triliun dan Rp 3,54 triliun. Sekadar perbandingan, tahun lalu, PTBA meraih pendapatan Rp 10,58 triliun dan laba bersih Rp 3,08 triliun.

Yualdo juga menurunkan target harga PTBA di tahun ini menjadi Rp 22.300 per saham. Meski begitu, ia tetap merekomendasikan beli PTBA. Target harga versi Yualdo itu, mencerminkan price earning ratio (PER) sebesar 14,5 kali.

Sedang, Stevanus Juanda, Analis JP Morgan, memberi label overweight untuk PBTA dengan target harga Rp 23.500 per saham. Isnaputra Iskandar, analis Nomura merekomendasi beli dengan target Rp 26.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×