Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) berencana membangun fasilitas baru khusus pengolahan monasit dan ditargetkan mulai dibangun pada akhir tahun 2020. Adapun saat ini, TINS masih dalam tahap finalisasi desain dan ditargetkan rampung pada semester I-2020.
"Tahun ini kami lagi upayakan segera mendirikan pabrik pembangunan pengolahan monasit. Harapannya kalau sudah terbangun fasilitasnya bisa mengolah logam tanah jarang," kata Direktur Utama Timah Mochtar Riza Pahlevi saat konferensi pers di Hotel Borobudur, Senin (10/2).
Tapi, Riza belum mau mengungkapkan kebutuhan dana investasi yang akan digelontorkan emiten tambang ini untuk membangun fasilitas tersebut. Dia hanya menjelaskan PT Timah telah menyiapkan luas lahan sekitar 100 hektare (ha) di Tanjung Ular, Bangka Barat.
Baca Juga: PT Timah (TINS) siap memasok kebutuhan thorium untuk Thorcon International
Sebagai gambaran, Kontan.co.id mencatat, Timah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun pada 2020. Emiten pelat merah ini akan menggunakan belanja modal untuk keperluan eksplorasi, pembangunan smelter baru, perawatan atau rekondisi alat produksi, pengadaan kapal dan pengembangan anak perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Timah Abdullah Umar mengatakan, dalam pembangunan fasilitas ini perusahaan sudah memiliki mitra dari luar negeri yang antara lain berasal dari Eropa dan Amerika Serikat (AS). "Kami sebutin nanti. Dari luar negeri. Ada Eropa dan Amerika," ujar dia.
Baca Juga: Timah (TINS) angkat komisaris berlatarbelakang purnawirawan TNI hingga mantan bupati
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal menyampaikan PT Timah Tbk seharusnya bisa segera mempercepat pembangunan industri hilirisasi dari timah, mineral ikutan maupun PTJ. Apalagi saat ini logam tanah jarang belum diproduksi secara komersial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News