Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) telah mengantongi persetujuan pemegang saham dan resmi melakukan pergantian jajaran komisaris dan direksi.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), para pemegang saham TINS memberhentikan dengan hormat Komisaris Utama/Independen Fachri Ali, Komisaris Teuku Pribadi, dan Komisaris Independen Milarwa. Serta memberhentikan Direktur keuangan Emil Ermindra dan Direktur Pengembangan Usaha Trenggono Sutioso.
Baca Juga: Timah (TINS) Membangun Smelter Baru di Bangka Barat
Kemudian para pemegang saham mengangkat Komisaris Utama/Independen M. Alfan Baharudin, Komisaris Independen Satriya Hari Prasetya, Komisaris Rustam Effendi. Serta mengangkat Direktur Keuangan Wibisono dan Direktur Operasi dan Produksi Agung Pratama.
TINS juga melakukan perubahan terhadap posisi Alwan Albar dari sebelumnya Direktur Operasi dan Produksi menjadi Direktur Pengembangan Usaha.
Direktur Utama Timah Mochtar Riza Pahlevi menjelaskan latar belakang Komisaris Utama/Indepen M Alfan Baharudin adalah Letnan Jenderal TNI Marinir purnawirawan. Sedangkan Komisaris Independen Satriya Hari Prasetya merupakan purnawirawan Polri, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Intelijen Ekonomi Badan Intelejen Negara (BIN).
"Dan Rustam Effendi merupakan mantan Gubernur Bangka Belitung," ujar Riza saat konferensi pers di hotel Borobudur, Senin (10/2).
Baca Juga: Timah (TINS) mulai lakukan pembangunan smelter berteknologi Ausmelt
Dalam pergantian pengurus tersebut, Riza juga menjelaskan bahwa pengangkatan Alwan Albar sebagai Direktur Pengembangan Usaha sejalan dengan latar belakangnya yang telah lama di dunia pertambangan baik darat maupun laut. Dia menjelaskan Alwan Albar pernah berkecimpung di dua lokasi pertambangan yaitu Kundur dan Belitung.
"Kita punya banyak sekali (rencana) seperti masalah Torium, kita ingin mudah-mudahan tahun ini kalau bisa segera mendirikan pabrik pembangunan pengolahan monasit. Harapannya kalau sudah terbangun fasilitasnya bisa mengolah logam tanah jarang," imbuh Riza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News