kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PSBB DKI Jakarta diperketat lagi, analis sarankan hold saham emiten pengelola mal


Jumat, 11 September 2020 / 10:03 WIB
PSBB DKI Jakarta diperketat lagi, analis sarankan hold saham emiten pengelola mal
ILUSTRASI. Suasana di gerai penjualan pakaian di pusat perbelanjaan. KONTAN/Baihaki/26/7/2020


Reporter: Kenia Intan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diterapkan di wilayah DKI Jakarta Senin, 14 September 2020. Keputusan tersebut telah diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Rabu (9/9). 

Oleh karena itu, pusat perbelanjaan atau mal akan kembali ditutup sama seperti ketika PSBB pertama kali dilakukan di kuartal II 2020. Menanggapi hal ini, Analis NH Korindo Sekuritas Ajeng Kartika Hapsari mengungkapkan, penerapan PSBB yang lebih ketat akan berdampak negatif terhadap kinerja emiten pengelola mal tahun ini.

Ini berkaca dari dampak PSBB terhadap kinerja emiten-emiten pengelola mal di kuartal II yang lalu. "Pengelola mal rata-rata pendapatannya turun lebih dari 40% dari tahun lalu," kata Ajeng kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9). Apalagi, mayoritas porsi pendapatan emiten pengelola mal datang dari daerah Jakarta dan Surabaya.

Ajeng menambahkan, jika pengetatan PSBB diterapkan hingga akhir tahun, maka tingkat kunjungan ke mal akan menurun. Hal ini akan menyulitkan bisnis tenant di dalam mal, sehingga tidak menutup kemungkinan tenant-tenant akan tutup. Tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan emiten pengelola mal. 

Baca Juga: Aprindo berharap mall dan peritel modern tak ikut ditutup saat PSBB, ini alasannya

Selain itu, tidak adanya pengunjung mal akan berdampak pada kesulitan tenant membayar sewa. Sehingga, emiten pengelola mal harus memberikan diskon atau memperpanjang masa pembayaran sewa agar tingkat okupansinya tidak menurun. 

Menurut Ajeng, pengetatan PSBB akan menyulitkan pertumbuhan kinerja emiten pengelola mal tahun ini hingga tahun depan. "Sampai ada sentimen positif yang dikeluarkan pemerintah, terutama DKI Jakarta, saya masih merekomendasikan hold untuk saham-saham pengelola mal," imbuh dia.

Baca Juga: PSBB Maret vs PSBB September, mana yang lebih berdampak terhadap IHSG?  

Tidak jauh berbeda, Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengungkapkan penerapan kembali PSBB akan berdampak negatif bagi saham-saham properti. Terlebih yang memiliki porsi pendapatan besar dari mal seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Ada juga emiten-emiten pengelola mal lainnya seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).  

Lebih lanjut Joey menjelaskan, PSBB ini akan berat bagi PWON karena porsi pendapatan dari mal mencapai 28%. Paling besar dibanding SMRA yang sebesar 26%, BSDE sebesar 14%, dan CTRA sebesar 10%. 

Oleh karenanya, Joey cenderung menjagokan BSDE dan CTRA karena pendapatan dari mal tidak begitu besar. Di sisi lain, penjualan rumah kedua emiten itu cukup baik karena memiliki portofolio rumah di bawah Rp 2 miliar yang tidak sedikit. 

Baca Juga: DKI Jakarta masuk zona merah, Satgas Penanganan Covid-19 sepakat PSBB total

Kendati BSDE dan CTRA punya sentimen positif, Joey tetap menyarankan hold saham-saham properti yang memiliki bisnis pengelola mal. Saran itu berlaku untuk jangka waktu menengah atau tiga bulan. "Karena implementasi PSBB pasti akan memberi sentimen buruk untuk IHSG secara keseluruhan dan juga untuk sektor properti," jelas Joey kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9). 

Adapun target harga BSDE dipasang di Rp 960, SMRA di Rp 850, CTRA di Rp 1.000, dan PWON Rp 550. Target harga itu dalam jangka waktu 12 bulan. 

Baca Juga: APPBI: Masyarakat tak patuh protokol kesehatan Covid-19 telah merugikan semua pihak

Siasat pengelola mal

Direktur Pengembangan Bisnis Pakuwon Jati Ivy Wong tidak memungkiri, penerapan kembali PSBB akan menjadi tantangan yang berat bagi PWON. Walau begitu, pihaknya kini menjadi lebih siap karena sudah memiliki layanan personal shopping di mal-mal selama PSBB ini. 

Asal tahu saja, mal-mal kelolaannya menyediakan platform bagi pelanggan untuk berbelanja secara online. Platform tersebut diharapkan dapat mempermudah pelanggan yang ingin berbelanja sekaligus membantu tenant yang ada. Ivy mengungkapkan selama pandemi Covid-19 ada beberapa tenant yang tidak sanggup meneruskan usaha. Akan tetapi jumlahnya kecil sekitar 1% hingga 2% saja. 

Baca Juga: DKI Jakarta mau PSBB lagi, ini permintaan pengusaha mal

Adapun sesuai dengan peraturan, selama PSBB tenant yang akan beroperasi di mal-mal kelolaannya adalah tenant yang menjual produk-produk penting serta tenant food and beverages yang melayani delivery. "Jadi kalau hanya buka untuk delivery kami charge 50% untuk service charge. Rent free," imbuhnya. 

Kata Ivy, PWON yakin bisa melalui masa pandemi ini. Apalagi PWON masih memiliki beberapa mal di Surabaya yang kondisinya lebih baik dibanding Jakarta. Ia pun berharap berbagai pihak serius dan tertib menjalankan PSBB kali ini sehingga PSBB tidak akan berlangsung lama. 

Baca Juga: Ini panduan PSBB Jakarta secara lengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×