Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehubungan dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 di ibu kota. Mulai Senin, 14 September 2020, sejumlah aktivitas seperti tempat hiburan dan restoran mulai dibatasi kembali.
Sehari setelah pengumuman PSBB ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung ambles 5,01% pada perdagangan Kamis (10/9). Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberlakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) lantaran indeks yang terjerembab hingga 5% pada hari ini.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, PSBB ini berpotensi berdampak signifikan bagi beberapa sektor usaha terutama pengelola mal, sektor retail, dan transportasi. Hendriko menilai, kinerja emiten di sektor ini berpotensi kembali tertekan di tahun ini karena penurunan kembali permintaan dari konsumen akibat PSBB.
Namun, Hendriko menilai pemberlakuan PSBB ini tidak akan separah PSBB yang diterapkan pada bulan Maret 2020 lalu yang sempat membuat IHSG ambles ke level 3.911,72. Sebab, sejauh ini ini hanya DKI Jakarta yang sudah pasti memberlakukan kembali PSBB total.
Baca Juga: IHSG ambles jadi momentum yang tepat menadah saham-saham big caps
Faktor kedua, pemerintah dinilai sudah mengetahui apa-apa saja yang terjadi dan sudah ada rencana dari pemerintah berupa stimulus-stimulus yang digelontorkan agar dunia usaha tetap dapat bertahan di tengah terjangan pandemi. “Selain itu, beberapa perusahaan juga telah melakukan penyesuaian terhadap isu pandemi ini sehingga saya rasa dampaknya tidak akan separah bulan Maret,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Kamis (10/9).
Ditambah, Hendriko menilai koreksi yang terjadi hari ini akibat panic selling sehingga memang penurunan hari ini berdampak cukup signifikan ke IHSG. Tapi, Hendriko tidak menampik IHSG akan semakin tertekan apabila daerah-daerah lain di luar DKI Jakarta mulai menyusul untuk menerapkan kembali PSBB.
Baca Juga: Ini sektor yang bakal untung dan buntung akibat PSBB
Hal seperti ini berpotensi kembali menekan IHSG. Sebab, jika makin banyak daerah yang melakukan PSBB, maka akan berpotensi menekan kinerja emiten-emiten dan pada akhirnya berimbas pada pergerakan IHSG.
Sehingga, Hendriko masih mengalkulasi ulang target IHSG hingga akhir tahun dengan menimbang adanya dampak dari pemberlakuan PSBB ini serta psikologis market.
Baca Juga: Kurs rupiah makin terjungkal saat PSBB total
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News