kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Proyeksi ekonomi tak mampu sokong yen


Selasa, 19 Desember 2017 / 20:34 WIB
Proyeksi ekonomi tak mampu sokong yen


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pemerintah Jepang telah meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi untuk tahun fiskal 2018, tetapi hal tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap pergerakan yen.

Mata uang asal negeri matahari terbit itu justru semakin tertekan di tengah ekspektasi disahkannya rancangan undang-undang pajak Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Selasa (19/12) pukul 17.00 WIB pasangan USD/JPY tercatat menguat 0,05% ke level 112,61.

“Para pengusaha Jepang sepertinya tidak ingin yen terlalu kuat karena itu akan mengganggu aktivitas ekspor,” terang Alwi Assegaff, Analis PT Global Kapital Investama Berjangka kepada Kontan, Selasa (19/12).

Menurutnya kondisi itu akhirnya menjadi sentimen positif bagi dollar AS. Padahal pemerintah Jepang telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 2% kemudian di tahun 2018 naik ke level 2,5%. Sedangkan untuk inflasi sepanjang tahun 2017 bisa mencapai 0,7% dan di tahun 2018 naik menjadi 2%.

Dilain pihak saat ini greenback juga tengah diuntungkan menjelang pengambilan suara persetujuan RUU Pajak pada malam nanti. Kalau akhirnya Senat AS meloloskan usulan reformasi pajak maka pada akhir pekan ini akan dilanjutkan pengesahan menjadi Undang-Undang oleh Presiden Donald Trump.

Lolosnya RUU Pajak ini ditengarai akan semakin mempercepat siklus kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS.

“Cuma yang jadi masalah ada sedikit keraguan pelaku pasar mengenai efektivitas pemotongan pajak tersebut,” timpalnya.

Lantaran keraguan tersebut di tengah sesi perdagangan pasangan USD/JPY sempat sedikit tertekan 0,04% ke level 112,51. Namun karena lebih didominasi euforia positif pemangkasan pajak korporasi dari 35% menjadi 20%, dollar AS berhasil kembali unggul di hadapan yen.

Secara teknikal saat ini trend pasangan USD/JPY sebenarnya masih cenderung bearish. Harga masih berada di bawah garis moving average (MA) 10 dan MA 50 yang mengindikasikan pelemahan.

Namun indikator relative strength index (RSI) masih di level 48 dan indikator moving average convergence divergence (MACD) mengarah naik dari area negatif masih menunjukkan pembeli mulai memasuki pasar. Sedangkan indikator stochastic berada di posisi netral.

Rekomendasi : Buy on Weakness

Support : 112,00 - 111,40 - 110,90

Resistance : 112,87 - 113,28 – 113,75

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×