Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan pendapatan US$ 1,72 miliar. Realisasi ini turun 14,43% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari realisasi pendapatan 2018 sebesar US$ 2,01 miliar.
Hal ini berdampak pada laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk yang juga turun 50,6% dari US$ 261,75 juta menjadi US$ 129,43 juta.
Baca Juga: Simak rekomendasi untuk saham emiten pertambangan
Kepala Riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, sepanjang 2019, volume produksi batubara ITMG naik 5,9% secara YoY dari 22,1 juta ton pada 2018 menjadi 23,4 juta ton.
Robertus mengatakan, kombinasi antara produksi yang lebih tinggi dan penurunan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar 20,2% secara YoY (menjadi hanya US$ 64,6 per ton dari US$ 81 per ton) menghasilkan profitabilitas yang lebih rendah secara signifikan.
Penurunan ini mengikuti penurunan 34% pada harga indeks Newcastle menjadi US$ 67,7 per ton dari US$ 102,05 per ton.
Baca Juga: Turun 7,52%, sektor pertambangan jadi indeks sektoral terbaik kedua setelah keuangan
“Kerugian yang tak terduga pada batubara dan bahan bakar yang mencapai US$ 8,96 juta kemudian memotong laba bersih ITMG sebesar 51% YoY,” tulis Robertus dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Namun, berdasarkan pencapaian pada akhir 2019, Robertus memproyeksikan ITMG dapat menerbar dividen final sebesar Rp 650 – Rp 700 per saham dalam waktu dekat yang diharapkan akan diumumkan pada RUPST berikutnya. Estimasi ini sekitar 6%-7% hasil dari harga saham saat ini yang berada di Rp 10.650 per saham.
Robertus pun mempertahankan rekomendasi beli saham ITMG dengan target harga Rp 13.250 (potensi kenaikan 24%). Target harga ini sedikit lebih rendah dari target sebelumnya sebesar Rp 14.550.
Baca Juga: Incar saham pembagi dividen? Pantau daftar ini, hitung dividend yield-nya!
Hal ini akibat turunnya estimasi Kresna Sekuritas untuk volume penjualan ITMG menjadi hanya 24-25juta ton, dari sebelumnya 26-27juta ton.
Adapun rekomendasi ini diambil dengan pertimbangan pencapaian bottom-line sebesar US$ 129 juta pada tahun fiskal 2019 dan proyeksi pembayaran dividen. Robertus memperkirakan ITMG akan mencairkan dividen hingga Rp 1.341 per saham untuk seluruh tahun fiskal 2020, dengan rincian Rp 650 di bulan Maret (final) Rp 691 di bulan Oktober (sementara).
Oleh karena itu, dengan harga saat ini di kisaran Rp10.650, ITMG diperdagangkan pada 12,6% dari potensi hasil dividen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News