kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyek Pluit menjulang, utang APLN ikut terbang


Jumat, 27 Maret 2015 / 07:50 WIB
Proyek Pluit menjulang, utang APLN ikut terbang
ILUSTRASI. Penjualan mobil baru pada diler Wuling di Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (7/9). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kembali menerbitkan obligasi. Emiten properti ini menerbitkan obligasi Rp 99 miliar dengan bunga 11,25% per tahun. 

Dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu manajemen APLN mengatakan, surat utang tersebut merupakan bagian Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I tahap IV atau  terakhir dari PUB I APLN senilai Rp 2,5 triliun. Dana obligasi APLN untuk pengembangan usaha properti di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, dan Balikpapan. 

Analis Bahana Securities Robin Sutanto mengatakan, penerbitan obligasi itu tak akan mempengaruhi bottom line APLN. "Itu karena kupon APLN tak terlalu tinggi," ujar dia. Namun, penerbitan obligasi akan meningkatkan net gearing APLN menjadi 70%. Padahal di kuartal III 2014, net gearing APLN masih 30%. 

APLN memang membutuhkan dana besar untuk proyek reklamasi Pluit City yang sudah mulai berjalan di tahun ini. Tak heran APLN harus mencari menerbitkan obligasi dan utang bank. 
Analis RHB OSK Securities Lydia Suwandi dalam riset Januari 2015 mengatakan, APLN membutuhkan dana antara Rp 8 triliun-Rp 11 triliun untuk mengerjakan proyek tersebut.

Angka tersebut berasal dari asumsi biaya reklamasi Rp 5 juta-Rp 7 juta per m² untuk biaya reklamasi dalam tiga tahun ke depan. Padahal APLN hanya bisa menyumbang dana kas Rp 1 triliun per tahun untuk mengerjakan proyek tersebut. "Sehingga APLN menggunakan pembiayaan eksternal," tulis dia.

Lydia juga memprediksi, pada 2014 gearing ratio APLN berada pada level 0,9 kali dengan debt covenant 2,5 kali. "Hal tersebut menyiratkan APLN bisa menerbitkan obligasi lebih besar," tambah dia. 

Pada proyek Pluit City ini APLN akan membangun tiga pulau seluas 160 hektare (ha). APLN juga akan membangun kota mandiri dengan proyek residensial dan komersial mencapai 60% dari total luas lahan reklamasi. Nanti, di sana ada 20 menara apartemen dengan kapasitas rata-rata 500 unit. Kemudian, juga dikembangkan 1.200 ruko dan vila. APLN menyasar kalangan menengah atas. 

Proyek tersebut akan mulai ditawarkan kepada konsumen sejak persetujuan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama didapat. Dengan begitu Lydia memperkirakan, tahun ini APLN bisa memperoleh Rp 4,5 triliun dari proyek Pluit City. Sementara kontribusi dalam pendapatan sendiri baru akan terlihat dalam lima tahun ke depan. 

Sementara Natalia Sutanto, Analis Indo Premier Securities dalam riset 12 Januari 2015 bilang, proyek Pluit City bisa membukukan pra-penjualan Rp 8 triliun. Selain dari Pluit City, APLN memiliki proyek baru seperti kawasan mixed used di Klender dan perumahan di Karawang, Jawa Barat.

Sementara proyek Pluit City bisa berkontribusi dalam jangka panjang. Lydia memperkirakan, di tahun ini pendapatan APLN bisa meningkat menjadi Rp 6,27 triliun dari estimasi 2014 Rp 5,13 triliun. Sedangkan laba bersih meningkat menjadi Rp 1,09 triliun dari proyeksi Rp 816 miliar. 

Lydia dan Natalia merekomendasikan beli dengan menargetkan di harga masing-masing di Rp 525 per saham. Sementara Robin merekomendasikan reduce di Rp 380. Harga APLN naik 0,48% di Rp 419,  pada Kamis (26/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×