Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
Pembangunan depo LRT juga diperkirakan mengalami kemajuan antara 55%-60% di akhir tahun 2021 dan sepenuhnya selesai pada Maret 2022.
Sedangkan untuk proyek utama ADHI lainnya adalah jalan tol Aceh-Sigli yang telah mencapai penyelesaian 70,2% di bulan Mei 2021, dengan nilai proyek Rp 7,7 triliun, dan diharapkan proyeknya selesai di tahun 2021.
Di kuartal I 2021, ADHI telah membukukan kontrak baru sebesar Rp 2,2 triliun, atau sekitar 8,8% dari target perusahaan di tahun ini. Jenis pekerjaan tersebut disumbang oleh proyek pembangunan sebanyak 46%, proyek jalan dan jembatan 15%, dan proyek infrastruktur lainnya seperti bandungan, bandara, dan EPC (engineering, procurement, and construction) sebesar 39%.
Pencapaian kontrak baru tersebut di luar proyek tol Cisumdawu senilai Rp 1,2 triliun yang telah ditandatangani, dengan kepemilikan yang beragam. Pemerintah menyumbang 60%, BUMN 25%, dan swasta 14%.
Baca Juga: BUMN Karya dengan utang paling kecil, Adhi Karya (ADHI) tidak merestukturisasi utang
ADHI mengharapkan untuk mendapatkan kontrak baru terutama dari proyek jalan tol sebesar 43% dan pembangunan sebesar 20% di tahun 2021. Sisanya diharapkan dari pelabuhan, suplai air minum dan lain-lain.
Maxi merekomendasikan BELI untuk ADHI, dengan target harga Rp 1.490 per saham, karena dipercaya bahwa mereka akan dapat menyelesaikan proyek LRT tepat waktu pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News