kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Protelindo siap-siap ekspansi organik dan anorganik di 2018


Selasa, 16 Januari 2018 / 21:31 WIB
Protelindo siap-siap ekspansi organik dan anorganik di 2018
ILUSTRASI. Adam Gifari, Vice President Director PT Protelindo


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu perusahaan menara yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usahanya yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) tengah bersiap menyongsong tahun 2018 dengan berbagai rencana ekspansi.

Pertumbuhan akan digalakkan oleh Protelindo lewat beberapa ekspansi organik dan anorganik termasuk dengan melakukan akuisisi perusahaan-perusahaan menara. Meski begitu pihak Protelindo masih enggan membeberkan siapa saja yang tengah dibidik untuk dipinang oleh perusahaan milik grup Djarum tersebut.

Beberapa kabar sempat beredar, sejumlah perusahaan kabarnya tengah didekati oleh TOWR seperti anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dan juga PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Meski begitu, pihak TOWR masih enggan berbagi terkait dengan bidikannya walau mengatakan akan menerima dengan tangan terbuka jika ada perusahaan-perusahaan menara membuka pintu akuisisi.

Yang jelas, dengan berbagai aksi korporasi yang telah dipersiapkan tersebut, target pertumbuhan bisnis telah dipatok. "Sama dengan target pertumbuhan industri di angka 5% hingga 9%" kata Adam Gifari, Vice President Director Protelindo dalam kunjungannya di kantor KONTAN, Selasa (16/1).

Adam juga bilang tak khawatir soal pendanaan jika ada beberapa perusahaan berminat untuk diakuisisi. Toh, Debt Equity Ratio (DER) TOWR masih rendah. Lagipula, sisa dari Penawaran Umum Bersama juga masih banyak tersisa karena baru digunakan sebesar Rp 800 miliar dari target sebesar Rp 4,7 triliun.

Berbagai usaha juga tengah dilakukan TOWR untuk membuat likuid sahamnya. Meski belum mau bilang soal apa yang bakal dilakukan, tapi TOWR nampaknya juga tengah mempersiapkan aksi korporasi biar sahamnya kembali likuid.

Satu hal juga yang coba dilakukan oleh TOWR adalah dengan rajin memberi dividen interim. Beberapa waktu yang lalu, TOWR menebar dividen interim sebesar Rp 306 miliar. Kata Adam, TOWR bakal menambah pembagian dividen lagi untuk tahu 2017.

Nanti, pembagian dividen bakalan dipatok dari Dividen Per Share (DPS) dari perusahaan telekomunikasi ini. TOWR juga berjanji bahwa perhitungan ini bakal menjadi patokan bagi pembagian dividen di tahun-tahun selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×