kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek saham Garuda (GIAA) di tengah tekanan utang dan sulitnya beroperasi


Rabu, 21 Juli 2021 / 06:45 WIB
Prospek saham Garuda (GIAA) di tengah tekanan utang dan sulitnya beroperasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memiliki prospek yang berat di tengah pandemi Covid-19. Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menuturkan, pandemi akan terus memberikan tekanan pada Garuda Indonesia.

Sebabnya, saat ini perusahaan tidak dapat menjalankan usahanya di tengah pembatasan pergerakan sosial yang terus diterapkan pemerintah.

Terlebih sejak awal melakukan IPO pada 2011 lalu, emiten berkode saham GIAA di Bursa Efek Indonesia ini selalu membukukan kerugian.

"Begitu ada pandemi Covid-19 ruginya semakin besar dan walaupun sudah diberikan setoran modal oleh pemerintah sebagai pemegang saham pengendali, tetapi sepertinya belum cukup," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (20/7).

Baca Juga: Tiga emiten masuk dalam daftar pemantauan khusus, ada Garuda Indonesia (GIAA)

Hingga akhir 2020, pendapatan Garuda Indonesia anjlok 67,40% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,49 miliar. Adapun rugi bersih tahun lalu membengkak menjadi US$ 2,44 miliar dari tahun 2019 sebesar US$ 38,94 juta.

Perusahaan penerbangan pelat merah ini juga tengah menghadapi berbagai gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU).

Dalam catatan Kontan.co.id, pada 9 Juli lalu, PT My Indo Airlines mengajukan permohonan PKPU di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sebulan sebelum My Indo Airlines mengajukan PKPU, Aercap Ireland Limited (Aercap) sudah lebih dulu mengajukan gugatan kepailitan terhadap Garuda Indonesia.

Kendati begitu, Teguh menilai dengan status perusahaan BUMN maka pemerintah tidak akan membiarkan GIAA mengalami kepailitan.

 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×