Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
Racikan ini terbukti berhasil. Secara year to date per 14 Juni 2016, Makara Prima telah mencetak imbal hasil (return) 8,61%, melebihi kinerja obligasi pemerintah yakni Infovesta Government Bond Index yang mencapai 7,57% periode sama.
Soni optimistis, sepanjang tahun 2016, Makara Prima tetap dapat mengungguli kinerja pasar SBN. Ia menerawang, pasar obligasi negara berpeluang menanjak. Imbal hasil obligasi Indonesia umumnya memang lebih atraktif ketimbang yield surat utang negara berkembang lainnya.
Katalis positif juga bersumber dari stabilitas nilai tukar rupiah di hadapan mata uang Negeri Paman Sam.
"Dengan inflasi yang rendah, masih ada ruang bagi BI rate untuk turun lagi," jelasnya.
Mengutip Infovesta Utama per 14 Juni 2016, Makara Prima telah diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 2.246,91. Adapun per 20 Mei 2016, reksadana pendapatan tetap ini telah mendulang dana kelolaan sebesar Rp 372,94 milIar.
Nah, investor yang berminat mengoleksi reksadana ini dapat melakukan pembelian awal minimal Rp 100 ribu.
Perusahaan mengutip biaya pembelian maksimal 0,5% dan biaya penjualan maksimum 0,1%. Investor juga dikenakan biaya manajer investasi maksimal 2% per tahun serta biaya jasa kustodian maksimal 0,25% per tahun.
Produk yang telah meluncur sejak 4 November 2004 ini menggunakan bank kustodian PT Bank Maybank Indonesia Tbk.