kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.909   0,00   0,00%
  • IDX 6.657   22,44   0,34%
  • KOMPAS100 960   4,18   0,44%
  • LQ45 748   3,71   0,50%
  • ISSI 211   0,79   0,38%
  • IDX30 389   1,48   0,38%
  • IDXHIDIV20 468   1,33   0,29%
  • IDX80 109   0,56   0,52%
  • IDXV30 114   0,49   0,43%
  • IDXQ30 128   0,33   0,26%

Prospek Kinerja Masih Menantang, Cermati Rekomendasi Saham Nikel Pilihan Analis


Selasa, 18 Februari 2025 / 21:49 WIB
Prospek Kinerja Masih Menantang, Cermati Rekomendasi Saham Nikel Pilihan Analis
ILUSTRASI. Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Senin (24/8/2020). Sederet tantangan mengadang industri nikel, mulai dari harga komoditas yang landai hingga surplus pasokan di tengah permintaan yang lemah.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Hanya saja, Technical Analyst Maybank Sekuritas Satriawan Haryono menyarankan pelaku pasar untuk tetap waspada. Sebab, rebound INCO lebih disebabkan oleh posisi saham yang sudah mencapai oversold.

"Namun rebound tersebut belum mengubah tren," jelas Satriawan.

Meski begitu, dalam jangka pendek INCO masih berpotensi mengalami penguatan lanjutan. Satriawan menyarankan buy INCO dengan target harga di Rp 3.200 dan stoploss jika kembali merosot ke bawah Rp 2.900.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyarankan buy on weakness INCO untuk target harga Rp 3.100 - Rp 3.230. Selain itu, Herditya menyarankan buy on weakness pada saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ).

 

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dan Catatan dari Analis Saat Sektor Energi Sedang Lunglai

Target harga untuk ANTM dan DAAZ masing-masing di Rp 1.610 - Rp 1.650 dan Rp 6.650 - Rp 6.900. Herditya selanjutnya menyarankan speculative buy saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) untuk target harga Rp 414 - Rp 422. 

Lisya juga melirik MBMA dengan rekomendasi buy pada area Rp 364 - Rp 380 untuk target harga Rp 412 - Rp 440. Kemudian, wait and see pada saham ANTM dengan mencermati area koleksi di Rp 1.500 - Rp 1.540 untuk targe harga Rp 1.615 - Rp 1.650.

Sedangkan Thoriq menyarankan buy on weakness ANTM pada area Rp 1.480 - Rp 1.500 untuk target harga Rp 1.625. Pertimbangkan stoploss jika turun ke level Rp 1.450 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×