kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.454   31,00   0,19%
  • IDX 6.367   -152,53   -2,34%
  • KOMPAS100 924   -25,10   -2,64%
  • LQ45 725   -13,19   -1,79%
  • ISSI 196   -6,41   -3,17%
  • IDX30 377   -4,92   -1,29%
  • IDXHIDIV20 454   -7,80   -1,69%
  • IDX80 105   -2,37   -2,21%
  • IDXV30 108   -2,60   -2,36%
  • IDXQ30 124   -1,35   -1,07%

Prospek Harga Batubara Metalurgi Suram, Simak Rekomendasi Saham Adaro Minerals (ADMR)


Selasa, 04 Maret 2025 / 11:39 WIB
Prospek Harga Batubara Metalurgi Suram, Simak Rekomendasi Saham Adaro Minerals (ADMR)
ILUSTRASI. Pelemahan harga batubara metalurgi masih akan menjadi sentimen negatif bagi kinerja PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/21/02/2025


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan harga batubara metalurgi masih akan menjadi sentimen negatif bagi kinerja PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO). Ekonomi China diharapkan pulih untuk mengangkat kembali harga batubara global.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Arinda Izzaty memandang, penurunan saham ADMR lebih dari 30% dalam tiga bulan terakhir kemungkinan besar dipengaruhi oleh melemahnya harga batubara metalurgi. 
Harga batubara secara global tertekan akibat meningkatnya pasokan dari China, serta ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS).

"China telah meningkatkan produksi batubara domestiknya untuk menjaga stabilitas energi, yang mengakibatkan kelebihan pasokan di pasar global dan menekan harga," kata Arinda kepada Kontan.co.id, Senin (3/3).

Baca Juga: Harga Batubara Melorot, Cek Rekomendasi Saham Adaro Minerals (ADMR)

Arinda menambahkan, pelemahan ekonomi China dan kebijakan tarif AS terhadap produk energi juga berpotensi memperburuk prospek batubara. Perlambatan ekonomi dapat mengurangi permintaan, sementara tarif tambahan meningkatkan biaya impor, yang semakin membebani harga komoditas ini.

Di tengah tren negatif, Arinda menilai bahwa peluang ADMR yakni terletak pada peningkatan permintaan batubara di pasar Asia. Strategi diversifikasi produk maupun pasar juga diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada satu wilayah atau jenis komoditas tertentu.

Analis Indo Premier Sekuritas Ryan Winipta mengatakan, prospek harga batubara kokas atau batubara metalurgi tetap suram karena ekonomi China yang lemah. Harga batubara kokas diperdagangkan pada US$188 per ton, turun sekitar 6% year to date (ytd).

Ryan menilai, ekonomi China tetap lemah dengan harga baja tetap datar -2% ytd. Sementara stok batubara kokas di pelabuhan Tiongkok berada pada level tinggi sekitar 4,3 juta ton, dua kali lipat dibandingkan level Februari 2024 yang sekitar 2 juta ton.

"Kami tetap pada pandangan kami tentang China bahwa negara tersebut menghadapi resesi neraca, kecuali ada stimulus dalam bentuk pemberian fiskal, pertumbuhan tidak mungkin pulih kembali ke level sebelum 2019," ujar Ryan dalam riset 20 Februari 2025.

Namun demikian, penurunan harga batubara metalurgi kemungkinan terbatas dan memperkirakan harga dasar US$160 per ton. Indo Premier Sekuritas berharap pasokan batubara metalurgi akan dirasionalisasi pada level harga tersebut, mendekati level biaya tunai persentil ke-75.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Teknikal Saham CBDK, GOTO, PANI & RATU untuk Perdagangan Selasa (4/3)

Selain itu, lanjut Ryan, dampak diperkirakan minimal dari pembalasan tarif China terhadap Amerika sekitar 15% pada impor batubara & LNG AS. China telah membalas tarif sekitar 10% yang diterapkan oleh AS.

Perhatikan bahwa China mengimpor sekitar 5 juta ton batubara metalurgi yang berkisar 1%-2% dari suplai seaborne dari AS pada tahun 2024. Oleh karena itu, dampak tarif impor AS dipandang tidak material terhadap harga batubara metalurgi karena China dapat mengalihkan impor AS ke Australia.

"Sementara itu, penambang batubara AS dapat menjual batubara metalurgi mereka ke India, sehingga menyeimbangkan persamaan sisi pasokan," jelas Ryan.

Dengan menyesuaikan asumsi harga batubara metalurgi menjadi di bawah US$ 200 per ton untuk tahun ini, Ryan menurunkan perkiraan laba bersih setelah pajak (NPAT) ADMR menjadi US$ 381 juta di 2025.

Perlu diwaspadai faktor-faktor yang bersifat top-down seperti dolar yang lebih kuat, ekonomi China yang lemah, dan ketidakpastian politik dalam negeri. Berbagai faktor tersebut telah melatarbelakangi penurunan drastis harga saham ADMR hingga mencapai -30% ytd.

Kendati demikian, ADMR tetap menarik karena penjualan yang lebih kuat dapat mengimbangi lesunya harga jual rata-rata (ASP). Penjualan batubara ADMR diperkirakan mencapai 6 juta ton di 2025, daripada 5 juta ton di 2024.

Ryan mempertahankan rekomendasi Buy untuk ADMR dengan target harga direvisi menjadi Rp 1.500 per saham dari Rp 1.650 per saham. Sedangkan, Arinda menyarankan Buy untuk ADMR dengan target harga di Rp 1.440 per saham.

Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Hari Ini Selasa 4 Maret 2025 untuk DKI Jakarta

Menarik Dibaca: Jadwal Buka Puasa Hari Ini Selasa 4 Maret 2025 untuk DKI Jakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×