kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.122.000   32.000   1,53%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Prospek Emiten Unggas Dinilai Positif, Simak Rekomendasi Saham JPFA dan CPIN


Minggu, 21 September 2025 / 20:33 WIB
Prospek Emiten Unggas Dinilai Positif, Simak Rekomendasi Saham JPFA dan CPIN
ILUSTRASI. Peternakan ayam di Parigi, Tangerang Selatan, Banten,, Jumat (26/1/2024). Kinerja emiten unggas dipandang positif di tengah lonjakan harga ayam, cermati rekomendasi analis untuk saham JPFA dan CPIN.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten perunggasan diperkirakan akan membaik ke depannya ditopang oleh sejumlah sentimen positif, seperti kenaikan harga ayam, perbaikan keseimbangan antara pasokan dan permintaan, meningkatnya daya beli masyarakat, serta dukungan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Analis Mirae Asset Sekuritas Andreas Saragih mengatakan harga Day Old Chick (DOC) dan broiler di Jawa Barat menguat pada Agustus 2025, masing-masing mencapai posisi kedua dan ketiga tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

Pemulihan ini mencerminkan berkurangnya kelebihan pasokan setelah dilakukan pemusnahan atau culling oleh integrator.

Andreas menjelaskan rata-rata harga pasar bulanan DOC mencapai Rp 5.939 per ekor, meningkat 12,2% secara month on month (MoM) dan 44,4% secara year on year (YoY). Ini merupakan level tertinggi kedua sepanjang delapan bulan pertama tahun 2025.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham BRIDanareksa (15/9) saat IHSG Berpeluang Naik

Penguatan harga DOC mendorong rata-rata harga kuartal III-2025 ke Rp 5.615 per ekor, meningkat 33,8% quarter on quarter (QoQ) dan 3,8% YoY.

Sementara, rata-rata harga pasar bulanan broiler tercatat Rp 18.722 per kilogram (kg), naik 2,8% MoM dan 5,3% YoY dan menjadikannya posisi ketiga tertinggi periode Januari-Agustus 2025. 

Dus, penguatan harga tersebut mengangkat rata-rata harga broiler kuartal III-2025 ke Rp 18.465 per kg, meningkat 13,1% QoQ dan 0,6% YoY.

 

Meski mengalami rebound secara bulanan, harga DOC dan broiler masih berada di bawah harga acuan baru yang ditetapkan pada Juli 2024, yakni di kisaran Rp 7.000–Rp 11.000 per ekoruntuk DOC dan Rp 25.000 per kilogram untuk broiler. 

Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Baru, Simak Rekomendasi Saham BRIDanareksa Hari Ini (18/9)

Hal ini menunjukkan masih adanya potensi kenaikan yang signifikan seiring berkurangnya kondisi kelebihan pasokan serta membaiknya daya beli masyarakat.

"Ke depan, harga DOC dan broiler diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang," kata Andreas dalam risetnya, Kamis (18/9) lalu.

Kenaikan ini akan ditopang oleh perbaikan dinamika permintaan dan penawaran berkat dampak positif program culling, peningkatan daya beli yang didukung oleh penyaluran bantuan sosial pemerintah, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sementara dari sisi harga pakan, Andreas bilang rata-rata harga pasar bulanan jagung domestik pada Agustus 2025 naik 8% dibanding bulan sebelumnya dan naik 24,3% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 5.316 per kg. 

Baca Juga: IHSG Kemarin Menguat 1,06%, Simak Rekomendasi Saham BRIDanareksa Hari Ini (16/9)

Perlu dicatat, ini menandai kenaikan harga bulanan dan tahunan selama tiga bulan berturut-turut. Rata-rata harga pasar bulanan jagung domestik di kuartal III-2025 naik 10% QoQ dan 18,9% YoY menjadi Rp 5.118 per kg. 

Andreas menilai kenaikan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan jagung di tengah pasokan yang lebih ketat selama periode antar panen. Ia juga memperkirakan tekanan kenaikan harga masih akan berlanjut seiring perkiraan Badan Pusat Statistik atas volume panen jagung yang lebih rendah hingga akhir tahun.

Adapun, harga bungkil kedelai (SBM) masih cukup menguntungkan dengan harga rata-rata US$ 283,11 per ton, meski masih turun 12,2% secara tahunan.




TERBARU

[X]
×