kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek ELSA di balik diversifikasi bisnis


Selasa, 03 Mei 2016 / 07:37 WIB
Prospek ELSA di balik diversifikasi bisnis


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tren rendahnya harga minyak global membuat aktivitas pengeboran minyak dan gas menurun. Kondisi ini turut mempengaruhi bisnis PT Elnusa Tbk (ELSA) sehingga perseroan perlu melakukan diversifikasi bisnis guna menjaga kualitas kinerja keuangannya.

Destya Faishal, analis Phillip Securities menjelaskan, selain efisiensi, upaya ELSA untuk mendiversifikasi bisnisnya guna memperkuat performa keuangannya sepertinya menarik. Salah satu hal yang perlu digarisbawahi adalah upaya ELSA untuk meningkatkan pangsa pasarnya.

"ELSA akan lebih fokus pada jasa maintenance ketimbang jasa pengeboran di tengah situasi seperti saat ini. Soalnya, rendahnya harga minyak juga sudah diprediksi akan menurunkan pendapatan sisi bisnis upstream ELSA," jelas Destya.

Dengan rencana itu, pangsa pasar ELSA diprediksi akan meningkat jadi 8% hingga 10% tahun ini. Selama ini, pangsa pasar ELSA sekitar 5%.

ELSA juga membeli kapal seismic untuk keperluan survey bawah laut. "Ini juga bagus untuk menunjang bisnis ELSA karena hanya sedikit perusahaan yang memiliki komptensi melakukan kegiatan ini," imbuh Destya.

Dengan segala rencana yang dilakukan ELSA, Destya memprediksi ELSA akan mencatat pendapatan Rp 3,68 triliun. Sementara, laba bersihnya diprediksi Rp 577,5 miliar.

Terkait pembelian kapal seismic, analis Trimegah Securities Willinoy Sitorus memprediksi akan ada tambahan pendapatan cukup signifikan dari bisnis ini. Tambahan pendapatannya juga mungkin bisa dirasakan dalam waktu dekat.

Menggunakan asumsi tarif sewa kapal seismic US$ 200.000 per hari, maka ELSA berpotensi meraup pendapatan Rp 964 miliar per tahun melalui bisnis ini.

"Pendapatan dari bsinis ini bisa terefleksikan mulai kuartal kedua tahun. Ini juga merupakan efek dari kebijakan pemerintah yang ingin memenuhi konten lokal dan asas cabotage dalam aktivitas kapal, khususnya aktivitas kapal oil & gas dalam negeri," tulis Willinoy dalam riset 4 April lalu.

Di tengah sentimen positif yang berasal dari faktor internal ELSA, menurut Destya lebih cocok sell ELSA dengan target harga Rp 484 per saham. Belum ada valuasi lanjutan dari Willinoy.

Terakhir dia merekomendasikan buy ELSA dengan target harga Rp 400 per saham. Sementara, analis DBS Vickers Securities William Simadiputra memberikan rating fully valued, target harga Rp 400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×