Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto
Nah pada tahun ini, UNTR memiliki agenda untuk melakukan eksplorasi lanjutan di lokasi yang berbeda untuk menemukan cadangan emas baru. Saat ini jumlah cadangan emas yang ada sebesar 4,5 juta ons.
Tak hanya melanjutkan operasional dan mengoptimalkan produksi emas, UNTR juga akan melaksanakan eksplorasi lanjutan.
Sara bilang, untuk mengembangkan tambang emas ini perseroan sudah menyiapkan dana US$ 50 juta yang diperoleh dari kas internal oleh PT Agincourt Resources yang terkonsolidasi dengan total capex UNTR.
Berdasarkan laporan eksplorasi pada Mei 2019, UNTR telah mengeluarkan dana sebesar Rp 9,33 miliar, kegiatan eksplorasi itu dilakukan di daerah Sibolga, Sumatera Utara. Melakukan pengeboran dengan tingkat kedalaman total 7.651 meter.
Perihal harga, Sara menyampaikan sejauh ini harga penjualan emas mengikuti harga pasar. “Untuk demand seperti biasa saja,” katanya pada Kontan.co.id, Sabtu (15/6).
Sampai kuartal pertama tahun ini, UNTR sudah mendulang pendapatan dari bisnis penambangan emas pada tahun ini. Hingga Maret 2019, UNTR mengantongi pendapatan bersih dari penjualan emas sebesar 97.000 ons dengan nilai Rp 1,9 triliun.
Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony melihat prospek bisnis emiten emas masih bisa cerah pada tahun ini. Terlebih pada kuartal kedua ini, bakal dipengaruhi oleh meningkatnya harga emas dunia.
“Untuk meningkatkan kinerja mereka perlu meningkatkan produksi, atau mau tidak mau harus mengurangi beban agar biaya produksi lebih rendah,” ungkapnya pada Kontan.co.id, Rabu (19/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News