kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Produksi TBS Astra Agro Lestari (AALI) Capai 2,1 Juta Ton hingga Juli 2024


Selasa, 03 September 2024 / 18:33 WIB
Produksi TBS Astra Agro Lestari (AALI) Capai 2,1 Juta Ton hingga Juli 2024
ILUSTRASI. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 2,1 juta ton hingga bulan Juli 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 2,1 juta ton hingga bulan Juli 2024.

Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI Fenny Sofyan mengatakan, raihan tersebut setara dengan 47% dari target produksi perseroan di tahun 2024.

Sedangkan, untuk produksi minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) AALI per Juli 2024 sebanyak 616.000 ton atau telah mencapai 44% dari target tahun 2024. 

Produksi AALI di tahun 2024 turun akibat ketidakpastian cuaca yang sedang terjadi di dunia, terutama pada bulan Agustus yang sudah memasuki musim hujan. 

Selain itu, penanaman kembali alias replanting perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 38% sampai dengan Juli 2024, sehingga memberikan dampak terhadap produksi secara sementara.

“Sebab, peningkatan replanting ini merupakan strategi jangka panjang yang dimiliki oleh perseroan untuk meningkatkan produksi,” ujar Fenny kepada Kontan, Selasa (3/9).

Baca Juga: Harga CPO Naik, Simak Rekomendasi Saham AALI, LSIP, TAPG, DSNG

Secara fundamental, produksi sawit di Indonesia diproyeksikan akan cenderung menurun atau stagnan sepanjang tahun 2024. Hal ini merupakan efek dari moratorium sejak 2018 dan profil tanaman sawit secara nasional yang menua. 

Melansir data Gapki, produksi CPO Indonesia secara year to date (ytd) di akhir Juni 2024 turun 4% dibanding produksi ytd di bulan Juni 2023. Hal itu sejalan dengan penurunan produksi TBS internal AALI sebesar 8% yoy di periode yang sama. 

Selain itu, jika mengutip Oil World untuk periode Oktober 2023-Oktober 2024 diestimasikan produksi CPO Indonesia turun 10% yoy. 

“Sehingga, berdasarkan data tersebut, kami dapat mengekspektasikan, baik dari CPO maupun TBS, akan turun sekitar 4-10% secara nasional,” kata Fenny.

AALI menyadari akan ada tantangan produksi di tahun ini akibat potensi terjadinya La Nina yang bakal sedikit mengganggu proses evakuasi buah yang ada di lapangan.

Namun, untuk menjaga kinerja di tahun 2024, AALI tetap berupaya mengoptimalkan proses operasional dan menjaga ketuntasan panen.

“AALI sudah mengantisipasinya dengan adanya pengaturan water management system dan kesiapan unit operasional angkut,” ungkap Fenny.

 

Selanjutnya: Triputra Agro (TPAG) Lakukan Konservasi Hutan Adat Panglima Pati di Jambi

Menarik Dibaca: Cara Beli E-Meterai CPNS 2024 di Skill Academy dan Cara Pembubuhannya, Tidak Sulit!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×