Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan perkebunan, PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) membidik pertumbuhan produksi tahun ini bisa mencapai double digit atau minimal sama dengan pencapaian semester pertama yang sebesar 12%.
Berkaca dari kinerja semester 1-2017, emiten ini mencatat pertumbuhan produksi sebesar 12%. BWPT optimistis sampai akhir tahun ini akan menunjukkan tren yang lebih baik.
Perusahaan juga akan menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik. Keputusan tersebut untuk mengimbangi peningkatan produksi tanaman buah segar (TBS) kelapa sawit yang memasuki jelang usia prima. "Kalau tanaman usia muda kami sudah masuk usia prima dan mulai berpoduksi, maka jumlah produksi akan bertambah," kata Henderi Djunaidi Chief Financial Officer BWPT kepada KONTAN, Jakarta, Jumat (14/7).
Sebagai catatan, BWPT memiliki lahan tertanam seluas 150.000 hektare atau dua kali luas Singapura. Luas 50% lahan tertanam tersebut sudah memasuki usia prima. Sedangkan separuh lainnya sedang memasuki usia muda dan siap dipanen dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.
Dia menyatakan, saat ini, untuk memenuhi produksi 50% lahan produktif tersebut, BWPT memiliki delapan pabrik. Untuk itu, bila tanaman usia muda tersebut sudah memasuki usia prima, maka BWPT akan membutuhkan pabrik baru. "Kurang lebih setara, kami akan membangun 7-8 pabrik lagi. Ini dalam konteks lima tahun mendatang," terang Henderi.
Pabrik-pabrik yang akan dibangun nanti setidaknya harus memiliki produksi sebesar 45-60 ton per jam. Dengan 50% area usia muda dan belum menghasilkan tersebut, BWPT akan membutuhkan belanja modal untuk menunjang operasional. Sehingga nantinya bisa memberikan nilai tambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News