Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hanson International Tbk (MYRX) akan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement. MYRX menerbitkan 7,98 miliar saham atau 10% dari modal disetor.
Nilai nominal saham tersebut Rp 22 dengan harga pelaksanaan Rp 127 per saham. Transaksi ini akan dilakukan dengan pemegang saham lama perusahaan sekaligus Direktur Utama MYRX Benny Tjokrosaputro. Benny akan mengambil seluruh saham baru seri C tersebut.
Dengan kata lain, Benny akan menyuntik modal sekitar Rp 1,01 triliun ke MYRX. Saat ini, Benny memiliki 8,32 miliar saham seri C atau mewakili 10,42% dari modal disetor per 30 September 2017. Aksi korporasi ini akan memberikan efek dilusi 8,14%.
Setelah penyertaan modal itu, Benny akan memiliki 16,3 miliar saham seri C atau mewakili 18,56% dari modal disetor. "Pelaksanaan transaksi ini tidak menyebabkan perubahan pengendalian," ujar manajemen MYRX dalam prospektus, Jumat (20/10).
Nantinya, dana dari aksi korporasi itu akan digunakan untuk menambah modal setor di PT Mandiri Mega Jaya, entitas anak MYRX. Mandiri Mega Jaya perlu dana untuk mengembangkan usahanya, yang dilakukan dengan membangun kawasan industri dan permukiman penduduk.
Ekspansi ini dapat dilakukan dengan cara melakukan kerjasama (joint operation) di bidang properti atau berinvestasi di perusahaan properti dan jasa penunjang properti.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, selama private placement ini dilakukan untuk melakukan ekspansi, prospek perusahaan akan lebih positif dalam jangka panjang. "Jika bertujuan untuk ekspansi bisnis, kinerja perusahaan dapat diperbaiki ke depannya." ujar dia.
Secara teknikal, Nafan masih melihat peluang di saham ini karena adanya stimulus beli. Ia merekomendasikan buy dengan target harga secara bertahap di level Rp 129 dan Rp 136 per saham
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News