kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prediksi IHSG pekan pertama Oktober 2021 menguat, ini penyebabnya


Senin, 04 Oktober 2021 / 06:55 WIB
Prediksi IHSG pekan pertama Oktober 2021 menguat, ini penyebabnya


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan pertama Oktober 2021 masih bergerak menguat. Namun, analis juga prediksi kemungkinan IHSG melemah karena sejumlah sentimen negatif.

IHSG melemah 0,92% ke level 6.228,84 pada perdagangan Jumat (1/10). Adapun dalam sepekan terakhir September 2021, IHSG bergerak menguat 1,37%.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee prediksi IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6.174 sampai 6.086 dan resistance di level 6.286 sampai 6.300.

Menurut Hans, ada sejumlah sentimen yang diprediksi akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan pertama Oktober 2021. Salah satu sentimen negatif bagi pergerakan IHSG adalah terkait kekhawatiran deadlock kenaikan debt ceiling (plafon utang) di parlemen Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyatakan bahwa pemerintah AS akan kehabisan dana pada 18 Oktober mendatang bila parlemen AS tidak kunjung menyetujui kenaikan pagu utang. Pelaku pasar khawatir kondisi Pemerintah AS yang terancam mengalami government shutdown pemerintah federal dan gagal bayar hutang (default).

Hans menuturkan, deadlock debt ceiling pemerintah Amerika Serikat telah mendorong lembaga pemeringkat Fitch untuk memperingatkan bahwa hal ini mendorong risiko perubahan peringkat kredit 'AAA' Amerika Serikat.

Baca Juga: Minim sentimen, IHSG diprediksi lanjut melemah pada Senin (4/10)

Pasar tidak percaya rating utang AS akan diturunkan atau kesepakatan plafon utang tidak akan tercapai, tetapi hal ini menambah ketidakpastian yang selalu menjadi masalah bagi pasar.

Masih dari global, Hans menambahkan, pelaku pasar juga khawatir The Federal Reserve akan mulai menarik dukungan pelonggaran kebijakan moneter tepat saat pertumbuhan ekonomi global melambat.

“Kemudian, pelaku pasar masih akan berhati-hati karena risiko gagal bayar Evergrande pengembang property terbesar kedua di China. Gagal bayar utangnya sebesar US$ 305 miliar membayangi pasar keuangan dalam beberapa pekan terakhir,” kata Hans dalam risetnya, Minggu (3/10).

Awalnya, pelaku pasar khawatir akibat besarnya utang Evergrande dapat memicu efek domino yang bisa mengguncang sistem keuangan China dan bahkan mungkin dunia. Dengan berlalunya tenggat waktu pembayaran bunga membuat pelaku pasar melihat dampaknya sejauh ini terbatas. Ketakutan penularan gagal bayar tersebut telah surut atau menurun.

Sedangkan sentimen positif yang diprediksi mempengaruhi IHSG pekan pertama Oktober 2021 adalah data Ekonomi Indonesia yang cukup baik. 

Indeks manufaktur atau PMI Indonesia pada September 2021 sudah kembali di angka 52,2 atau zona ekspansi setelah terkontraksi pada Agustus 2021 di level 43,2. Menurut Hans, hal ini menunjukkan sudah ada ekspansi di sektor industri manufaktur.

Di sisi lain Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode September 2021 terjadi deflasi 0,04%. Tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,80% dan untuk inflasi tahunan sebesar 1,60%.

Secara umum penyebab terjadinya deflasi pada September 2021 menurut kelompok pengeluaran adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,47% dengan andilnya mencapai 0,12%. Deflasi lebih di sebabkan kelas menegah atas tidak agresif dalam melakukan konsumsi dan cenderung tidak ke pusat perbelanjaan akibat pandemi covid-19 varian delta.

Secara keseluruhan, Hans menilai pembahasan plafon utang pemerintah Amerika Serikat akan jadi salah satu sentimen utama di pasar pekan depan. Selain itu petunjuk tentang arah kebijakan dari pejabat The Fed serta kenaikan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat akan mempengaruhi pergerakan pasar.

Pelaku pasar juga mencermati kenaikan harga komoditas energi dunia akibat permintaan yang naik serta kenaikan inflasi akibat gangguan pasokan. 

 

Itulah prediksi IHSG untuk pekan pertama Oktober 2021. Semoga cuan!

Selanjutnya: Saham BBCA MASA BYAN TLKM dll paling top pada September, mana yang layak dibeli lagi?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×