Reporter: Nur Qolbi | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham BBCA, BYAN, MASA, TLKM, UNTR, BBHI, ADRO, HRUM, ASII, dan PTBA adalah 10 saham dengan kinerja terbaik sepanjang September 2021. Apakah saham yang melaju kencang pada September 2021 tersebut masih layak dikoleksi pada Oktober ini?
Sepanjang September 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 2,22% ke level 6.286,94, dari posisi 6.150,29 pada akhir perdagangan Agustus lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 10 saham yakni BBCA, BYAN, MASA, TLKM, UNTR, BBHI, ADRO, HRUM, ASII, dan PTBA , menjadi saham leader atau penggerak IHSG.
Harga saham BBCA, BYAN, MASA, TLKM, UNTR, BBHI, ADRO, HRUM, ASII, dan PTBA melaju kencang pada September 2021 sehingga mendorong pergerakan IHSG. Berikut perkembangan harga 10 saham leader pada 30 September 2021 dibandingkan sebulan sebelumnya:
- Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) bertambah 2.175 (6,63%) menjadi 35.000
- Harga saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) bertambah 14.650 (98,99%) menjadi 4.950
- Harga saham PT Multristrada Arah Sarana Tbk (MASA) bertambah 3.475 (115,83%) menjadi 6.475
- Harga saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bertambah 350 (10,48%) menjadi 3.690
- Harga saham PT United Tractors Tbk (UNTR) bertambah 5.950 (29,68%) menjadi 26.000
- Harga saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) bertambah 1.530 (68,92%) menjadi 3.750
- Harga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) bertambah 440 (33,33%) menjadi 1.760
- Harga saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) bertambah 4.450 (91,75%) menjadi 9.300
- Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) bertambah 325 (6,28%) menjadi 5.500
- Harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bertambah 580 (26,61%) menjadi 2.760
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan, daftar saham leader atau penggerak IHSG bulan September 2021 dominan diisi oleh saham pertambangan batubara. Menurut dia, kinerja positif saham-saham tersebut seiring dengan momentum kenaikan harga jual batubara dunia.
Baca Juga: IHSG diprediksi lanjutkan penguatan pada Jumat (1/10), cermati saham-saham ini
"Peningkatan harga saham batubara juga sejalan dengan asumsi pelaku pasar terhadap perbaikan kinerja pada kuartal III yang diproyeksikan masih dapat berlanjut hingga kuartal IV 2021," tutur Okie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/9).
Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menambahkan, pelaku pasar beralih ke saham-saham batubara seiring dengan pandemi Covid-19 yang mulai mereda. Sementara sebagian saham lain yang menjadi leader naik karena terdorong sentimen metode pembobotan baru IHSG yang menggunakan free float saham, bukan market cap.
"Menjelang pemberlakuan metode pembobotan tersebut mulai Oktober 2021, para manajer investasi menata ulang peracikan portofolio mereka," kata Steven.
TLKM dan ASII menjadi saham yang dilirik karena mendapat tambahan bobot, sebab memiliki persentase free float saham yang cukup besar di kisaran 30%-40%.
Untuk ke depannya, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas melihat, saham-saham yang menjadi leader IHSG bulan September 2021 masih berpeluang melanjutkan penguatan.
Bahkan, Sukarno memperkirakan, sebagian saham akan tetap bertengger di daftar leader IHSG bulan berikutnya.
Meskipun begitu, untuk saham-saham pertambangan batubara, Sukarno memprediksi pergerakannya akan cenderung terkonsolidasi terlebih dahulu sebelum melanjutkan kenaikan.
Pasalnya, peningkatan harga saham-saham batubara sudah tergolong tinggi. Sebagai contoh, harga BYAN sudah melesat 99,32% dalam sebulan, INDY 40,74%, dan ADRO 33,33%.
Dari daftar sepuluh besar leader IHSG tersebut, Sukarno rekomendasi investor untuk mencermati saham ADRO, PTBA, UNTR, dan TLKM. Ia memberikan rekomendasi trading buy dengan target potensi kenaikan 5%-15% untuk jangka pendek dan menengah.
Sementara Okie rekomendasi, saham leader pada September yang menarik untuk dicermati pada Oktober ini adalah saham TLKM. Okie merekomendasikan hold saham TLKM karena sudah melewati target harganya di Rp 3.600 per saham
Selanjutnya: Laju IHSG diproyeksi lebih bergairah pada Oktober 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News