Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siap-siap, analis prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan tren kenaikan pada pekan ketiga Oktober 2021. Analis juga prediksi IHSG akan terus naik hingga menciptakan rekor tertinggi.
Kala IHSG diprediksi meningkat, investor bisa mencermati sejumlah saham untuk dipilih pada trading pekan ini.
Pada perdagangan Jumat (15/10), IHSG ditutup meningkat 0,11% ke level 6.633. Nilai IHSG tersebut sudah mendekati posisi tertinggi Februari 2018 yang lalu sebesar 6.689.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menyatakan, investor bisa memburu saham-saham yang masih negatif saat IHSG mencapai level tertingginya.
“Pelaku pasar bisa lakukan strategi buy on break, memburu saham-saham yang secara year to date masih minus. Di samping itu, ada potensi pemulihan kinerja ke depannya,” kata Sukarno pada Kontan, Minggu (17/10).
Baca Juga: IHSG menuju level tertinggi, saham-saham berikut ini layak dicermati
Rekomendasi saham
Sukarno rekomendasi investor memantau saham-saham dari sektor perbankan dan infrastruktur. Terutama saham perbankan dan infrastruktur yang banyak diburu investor asing. Selain itu, investor juga bisa melihat saham yang murah dari segi valuasi.
Rekomendasi saham lainnya adalah saham-saham dari sektor properti dan konstruksi juga menarik untuk jadi pilihan sejalan dengan pemulihan ekonomi, serta proyek-proyek yang sempat tertunda mulai kembali dilanjutkan.
Sukarno melanjutkan, saham seperti BSDE, CTRA, SMRA, ADHI, PTPP, WIKA, dan WSKT secara valuasi mayoritas tergolong murah jika dilihat dari rasio PBVnya dan harga sahamnya masih terpantau negatif secara ytd.
Baca Juga: Saham big cap menyokong kinerja reksadana saham Avrist AM di tengah kenaikan IHSG
Melihat data RTI, sekarang ini harga saham BSDE diperdagangkan dengan PBV di 0,79 kali, CTRA di 1,33 kali, SMRA di 2,26 kali, PBV ADHI di 0,47 kali, PTPP dengan PBV di 0,77 kali dan WIKA dengan PBV di 0,94 kali.
Oleh karena itu, ia menyarankan pelaku pasar untuk bisa beli saham-saham tersebut dengan potensi target sebesar 15% sampai 25% hingga akhir tahun atau sampai Januari 2022.
Selanjutnya: inilah deretan saham yang perlu dibeli saat window dressing terjadi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News