Reporter: Akhmad Suryahadi, Yudho Winarto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu 22 Februari 2023 rawan terkoreksi. Untuk mendapatkan cuan pada perdagangan hari ini, analis rekomendasi sejumlah saham yang perlu dipantau.
Prediksi IHSG hari ini rawan bergerak turun melanjutkan tren negatif pada perdagangan sebelumnya. IHSG ditutup melemah 0,31% ke level 6.873,405 pada perdagangan Selasa (21/2). Padahal, IHSG sempat berada di zona hijau pada awal perdagangan.
Prediksi IHSG hari ini rawan terkoreksi karena sejumlah sentimen negatif. Salah satu sentimen negatif yang akan membebani gerak IHSG hari ini adalah kabar buruk dari bursa Amerika Serikat (AS) yang baru saja menutup perdagangan pada pagi ini waktu Indonesia.
Wall Street membukukan kinerja terburuknya tahun ini pada hari Selasa (21/2). Pasar menafsirkan rebound aktivitas bisnis Amerika AS) pada bulan Februari yang berarti suku bunga harus tetap lebih tinggi lebih lama untuk mengendalikan inflasi.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 697,1 poin atau 2,06% menjadi 33.129,59, S&P 500 kehilangan 81,75 poin atau 2,00% menjadi 3.997,34, dan Nasdaq Composite turun 294,97 poin, atau 2,5% menjadi 11.492,30.
Untuk S&P 500 dan Nasdaq Composite, ini adalah sesi ketiga berturut-turut yang ditutup lebih rendah. Sementara penurunan Dow Jones Industrial menghapus kenaikannya untuk tahun 2023.
Penurunan terjadi setelah indeks S&P Global Purchasing Manufacturer's, yang mencerminkan aktivitas bisnis di AS, kembali berekspansi untuk pertama kalinya dalam delapan bulan pada bulan Februari. Dengan catatkan 50,2 atau naik dari 46,8 pada Januari, didukung oleh sektor jasa yang kuat, menurut sebuah survei.
Baca Juga: Wall Street Jatuh Terseret Saham Walmart dan Home Depot, Selasa (21/2)
Laporan tersebut menambah banyaknya data ekonomi baru-baru ini yang telah melukiskan gambaran ekonomi yang tangguh, yang terus bekerja dengan latar belakang beberapa kenaikan suku bunga oleh bank sentral pada tahun 2022 yang bertujuan untuk menekan inflasi.
Dengan inflasi yang masih jauh dari target The Fed 2% dan ekonomi mempertahankan sebagian besar kekuatannya, pelaku pasar uang telah merevisi ke atas.
Di mana mereka melihat suku bunga The Fed memuncak - saat ini di 5,35% di bulan Juli dan bertahan di dekat level tersebut sepanjang tahun. .
Untuk perdagangan hari ini Rabu (22/2), investor masih akan memperhatikan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) dari The Fed. Risalah rapat The Fed akan menunjukkan isyarat dari bank sentral Amerika Serikat (AS) tersebut terkait kebijakan di tengah inflasi yang mulai membaik.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Masih Rentan Terkoreksi Pada Rabu (22/2)
“Namun, inflasi AS pada bulan Januari 2023 masih berada di atas perkiraan, sehingga kami melihat The Fed masih ada potensi untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter,” kata Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim, Selasa 21 Februari 2023.
Potensi kenaikan suku bunga ini menyusul data US-non farm payrolls yang mengalami kenaikan yang dapat menyebabkan inflasi. Selain itu, sentimen negatif datang dari komoditas batubara yang harganya terus melemah. Harga saham emiten batubara seperti PT Adaro Energy Indonesia (ADRO), PT Indo Tambagraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Bukit Assam Tbk (PTBA) pun turun.
Lukman memperkirakan, IHSG masih akan bergerak terbatas pada Rabu (22/02) dengan rentang support 6.850 dan resistance 6.905. Investor bisa mencermati saham PT Petrose Tbk (PTRO), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Harga saham PTRO pada perdagangan Selasa 21 Februari 2023 ditutup di level 5.050, turun 150 poin atau 2,88%. Dalam perdagangan 5 hari terakhir, harga saham PTRO terakumulasi melemah 225 poin atau 4,27%.
Itulah prediksi IHSG dan rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini, Rabu 22 Februari 2023. Ingat disclaimer, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News