Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan Jumat (27/9). IHSG sempat menyentuh titik tertinggi di level 6219,171, namun pada akhirnya IHSG harus keok di level 6196,889.
Asing pun terus mengobral saham-saham IHSG. Tercatat, asing melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 338,34 miliar di semua pasar. Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG masih akan didominasi oleh sentimen global maupun domestik pada perdagangan Senin (30/9).
Baca Juga: Ini alasan Indika Energy (INDY) tambah kepemilikan saham di perusahaan tambang emas
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan IHSG akan dipengaruhi oleh aksi window dressing menjelang akhir kuartal tiga 2019.
Untuk diketahui, window dressing adalah kegiatan perusahaan terbuka atau manajer investasi untuk ‘memoles’ performa laporan keuangan dan portofolio sebelum ditampilkan kepada publik dan pemegang saham.
Selain itu, Herditya memperingatkan IHSG masih akan digempur sentimen negatif dari luar negeri, sebut saja perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum mencapai titik temu.
Senada, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga mengingatkan akan adanya sentimen lanjutan perang dagang dari kedua raksasa ekonomi dunia ini. “Pasar saham global khususnya Amerika sangat terpengaruh oleh isu perang dagang,” ujar Hans kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/9).
Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) berencana stock split saham dan ganti direksi
Selain itu, ada pula isu pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Trump dituduh melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga Parlemen AS menyusun penyelidikan Mosi Tidak Percaya (impeachment).
Tak sampai di situ, situasi politik Inggris menjelang keputusan Brexit juga dikhawatirkan menghasilkan keputusan yang tidak optimal. Kata Hans, bila Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa sebuah kesepakatan yang baik, maka akan berpotensi memunculkan resesi di Eropa.
Lebih lanjut, Analis Jasa Capital Utama Chris Apriliony mengatakan situasi politik dalam negeri juga mesti diwaspadai. Gejolak politik dan demonstrasi terkait penolakan RUU KUHP dan RUU KPK dapat menjadi katalis negatif yang memperberat pergerakan IHSG.
Baca Juga: Kebakaran gudang akhirnya padam, produksi Sri Rejeki Isman (SRIL) tak terganggu
Dus, Chris memprediksi IHSG akan lanjut terkoreksi di kisaran 6120-6190. “Masih terkoreksi karena masih adanya demonstrasi,” ujar Chris.
Senada, Hans juga memproyeksi IHSG bakal lanjut melemah pada perdagangan Senin dengan titik support 6191-6165 dan titik resistance di level 6219-6256. Sementara Herditya memperkirakan IHSG akan menguat terbatas di kisaran 6170-6220.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News