Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Meski minim dukungan data ekonomi terbaru, poundsterling peroleh celah mengungguli aussie yang tengah terpapar koreksi.
Mengutip Bloomberg, Kamis (16/2) pukul 17.13 WIB pairing GBP/AUD pun melambung 0,63% ke level 1,6261 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka menjelaskan penguatan yang dialami oleh GBP/AUD terjadi akibat dorongan data ekonomi. Hal ini berkat sajian data inflasi dan ketenagakerjaan Inggris yang terhitung cukup memuaskan pasar.
Sektor tenaga kerja Inggris yang bisa dikatakan positif berbanding terbalik dengan performa tenaga kerja Australia yang mengendur. Sajian data ekonomi Australia terhitung mixed. D
i satu sisi memang tingkat pengangguran Australia Januari 2017 turun positif dari 5,8% menjadi 5,7%. Namun di sisi lain, angka tenaga kerjanya hanya bertambah 13.500 orang atau lebih kecil dari bulan sebelumnya yang mencapai 16.300 orang.
Tonny pun menilai, gagalnya aussie menjaga tren positif data ekonominya dimanfaatkan poundsterling untuk unggul. “Padahal Inggris minim data ekonomi terbaru dan cenderung mengikuti saja,” kata Tonny.
Ditambah lagi beban Australia juga datang dari data investasi langsung yang masuk ke China mengempis dari 4,1% menjadi minus 9,2%. Sebagai mitra dagang utamanya, tentu ini berimbas negatif bagi AUD.
“Selain juga didukung oleh rebound teknikal pasca timbulnya aksi profit taking mengingat pelemahan dua hari terakhir,” jelas Tonny.
Nantinya peluang GBP/AUD melanjutkan penguatan akan terbuka jika data penjualan ritel Inggris Januari 2017 benar tumbuh 1,0% dari sebelumnya minus 1,9%.
Penguatan memang bisa terjadi hanya saja rentannya terhitung terbatas. “Karena Inggris sendiri masih berbalut tren negatif Brexit dan aussie punya kans menguat jika harga komoditas menunjukkan kenaikan,” tutur Tonny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News