kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Euro pun berhasil ungguli aussie


Kamis, 16 Februari 2017 / 19:47 WIB
Euro pun berhasil ungguli aussie


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kontrasnya sajian data ekonomi Australia dan Eropa hari ini, jadi penyebab utama di balik penguatan EUR/AUD. Mengutip Bloomberg, Kamis (16/2) pukul 17.13 WIB pasangan EUR/AUD yang terbang 0,57% di level 1,3826 dibanding hari sebelumnya.

Menganalisa penguatan EUR/AUD, Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan hal tersebut terjadi berkat dorongan penguatan yang dialami euro di hadapan USD. Faktor ini memberikan alasan bagi euro untuk unggul di hadapan mayoritas mata uang dunia lainnya termasuk aussie.

Apalagi dari sisi aussie sendiri sedang tertekan akibat sajian data ekonomi yang mengecewakan pasar. Sajian data ekonomi Australia terhitung mixed.

Di satu sisi memang tingkat pengangguran Australia Januari 2017 turun positif dari 5,8% menjadi 5,7%. Namun di sisi lain, angka tenaga kerjanya hanya bertambah 13.500 orang atau lebih kecil dari bulan sebelumnya yang mencapai 16.300 orang.

Katalis positif lainnya yang berhasil mendongkrak posisi euro datang dari laporan surplus neraca perdagangan Italia yang naik dari 4,19 miliar euro menjadi 5,80 miliar euro. “Untuk jangka pendek termasuk akhir pekan besok pasangan EUR/AUD bisa lanjutkan penguatannya meski terbatas,” tebak Agus.

Hal itu bisa terus berlanjut jika USD masih terus melemah dan menguntungkan pamor euro di hadapan pelaku pasar global. Apalagi aussie minim dukungan data ekonomi terbaru dan imbas dari kecilnya angka pertambahan tenaga kerja diprediksi masih akan membalut pergerakan hingga penutupan perdagangan di akhir pekan.

Peluang pelemahan EUR/AUD akan semakin besar terjadi jika harga minyak mentah dunia berhasil rebound. “Karena secara tren menengah masih bearish untuk pasangan ini dengan ketidakstabilan kondisi politik jelang pemilu di Eropa dan bailout Yunani,” papar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×