Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pertambahan angka tenaga kerja Australia Januari 2017 yang lebih kecil dari bulan sebelumnya jadi ganjalan terbesar lompatan aussie. Efeknya AUD/USD pun gagal bergerak menguat di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (16/2) pukul 17.13 WIB pasangan AUD/USD tergerus 0,25% ke level 0,7691 dibanding hari sebelumnya.
Sri Wahyudi, Research and Analyst PT Garuda Berjangka menjelaskan sajian data ekonomi Australia terhitung mixed. Di satu sisi memang tingkat pengangguran Australia Januari 2017 turun positif dari 5,8% menjadi 5,7%.
Namun di sisi lain, angka tenaga kerjanya hanya bertambah 13.500 orang atau lebih kecil dari bulan sebelumnya yang mencapai 16.300 orang. “Faktor ini menenggelamkan performa aussie sehingga gagal memanfaatkan penguatannya di tengah pelemahan yang terjadi pada sisi USD,” tutur Wahyudi.
Memang pasca pidato kedua Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Kamis (16/2) dini hari, USD kehilangan kekuatannya. Sebab, meski Yellen menegaskan peluang kenaikan suku bunga tetap terjaga dalam waktu dekat, namun Yellen masih terus memantau dan mempertimbangkan arah kebijakan Trump sebelum menaikkan suku bunga.
Ditambah tidak adanya kepastian kapan waktu kenaikan suku bunga akan dikerek, maka pasar memandang pesimis pernyataan Yellen tersebut. Hanya saja USD memiliki daya tahan dari rilis data inflasi Januari 2017 yang tumbuh signifikan dari 0,3% menjadi 0,6%.
Nantinya rilis data izin bangunan, dan pembangunan rumah baru akan menjadi penentu pergerakan AUD/USD selanjutnya. “Kalau data tersebut positif seperti dugaan maka AUD/USD bisa tertekan kian dalam, namun jika sebaliknya maka ada peluang terjadinya rebound terbatas,” ungkap Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News