kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi Merger EXCL dan FREN Bakal Mengganggu Industri Menara Telekomunikasi


Senin, 29 Januari 2024 / 18:11 WIB
Potensi Merger EXCL dan FREN Bakal Mengganggu Industri Menara Telekomunikasi
ILUSTRASI. XL Axiata Siap Hadapi Ramadhan dan Lebaran 2023: Petugas melakukan pemeriksaan jaringan pada menara Base Transceiver Station (BTS) di Kuta Raya, Kecamatan Kayu Agung, Kab. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Senin (13/3/2023). Diprediksi, selama periode Ramadan hingga Lebaran, trafik layanan XL Axiata akan meningkat hinggapi 30% dibandingkan hari biasa. XL Axiata telah menyiapkan jaringan guna menjaga kenyamanan pelanggan selama Ramadan dan libur panjang Lebaran. XL Axiata juga telah melakukan uji jaringan yang berlangsung di jalur utama pulang kampung yang berada di berbagai daerah, termasuk di Tol Trans Sumatera.. KONTAN/Muradi/2023/03/13


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli

Untuk bisa bertahan dari persaingan di industri telekomunikasi, para emiten harus melakukan diversifikasi bisnis. Salah satu peluang yang terbuka lebar saat ini adalah fiber optik. 

Robertus menilai saat ini ada dua emiten yang sudah berada di jalur yang jelas di bisnis fiber optik, yakni MTEL dan TOWR. Namun komposisi TOWR sudah lebih besar dibandingkan Mitratel.

Per September 2023, TOWR telah mengakumulasi lebih dari 196.000 kilometer fiber optik untuk bisnis Fiber To The Tower (FTTT) dan broadband. Sementara MTEL mencapai 29.042 kilometer. 

Baca Juga: Punya Arus Kas yang Solid, MTEL Masih Tetap Lanjutkan Ekspansi di Tahun 2024

"Tahun ini penentuan bagi perusahaan menara, apakah bisa mengakselerasi fiber optik untuk menggantikan pendapatan yang hilang atau hanya bisa bergantung pada mobile," kata Robertus.  

Niko mencermati saat ini para emiten menara sedang berlomba-lomba untuk mengincar posisi strategi yang lebih baik di bidang infrastruktur Information and Communication of Technology (ICT). 

BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan pendapatan para emiten menara akan tumbuh pada 2024. Ini sebabkan oleh meningkatnya fiber optik di Jawa dan Pulau Jawa. 

"Konsolidasi perusahaan telekomunikasi yang sedang berlangsung akan meningkatkan skala dan peluang penetrasi telekomunikasi yang lebih dalam di luar Jawa," jelas Niko. 

BRI Danareksa Sekuritas menyematkan peringkat overweight pada sektor menara telekomunikasi dengan saham pilihan jatuh pada MTEL. Dia merekomendasikan beli MTEL dengan target harga Rp 960. 

Sementara itu, Asset Sekuritas merekomendasikan trading buy TOWR dengan target Rp 1.160. Kemudian buy MTEL dengan target Rp 720 dan rekomendasi hold untuk TBIG dengan target Rp 2.270.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×