kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi kenaikan permintaan, harga minyak WTI melesat 19,7% dalam sepekan


Sabtu, 16 Mei 2020 / 06:26 WIB
Potensi kenaikan permintaan, harga minyak WTI melesat 19,7% dalam sepekan
ILUSTRASI. Harga minyak naik


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Sokongan bagi harga minyak bertambah setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen besar lainnya memangkas produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan. 

Sentimen positif kembali kuat karena ada juga tanda-tanda peningkatan permintaan. Data menunjukkan penggunaan minyak mentah harian China rebound pada April karena kilang meningkatkan operasi.

Namun, pasar tetap berhati-hati dengan pandemi virus corona yang belum kelar. Terlebih mulai muncul kluster infeksi baru di beberapa negara di mana penguncian telah mereda.

"Harga minyak telah naik secara signifikan sejak kemarin berkat penilaian yang lebih baik dari situasi oleh International Energy Agency (IEA)," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

IEA memperkirakan persediaan minyak mentah global turun sekitar 5,5 juta barel per hari (bph) di paruh kedua.

Baca Juga: Harga minyak WTI terkerek ke US$ 28,09 per barel

IEA juga memperkirakan permintaan minyak tahun ini turun 8,6 juta barel per hari, lebih kecil 690.000 barel per hari dari penurunan yang diperkirakan bulan lalu. 

Barclays pun sudah menaikkan perkiraan harga untuk Brent dan WTI, masing-masing sebesar US$ 5- US$ 6 per barel untuk tahun 2020 dan US$ 16 per barel untuk tahun 2021. 

Sekarang, Barclays memprediksi rata-rata harga minyak Brent ada di level US$ 37 per barel dan WTI pada US$ 33 tahun ini. Untuk tahun 2021, bank memperkirakan rata-rata harga minyak jenis Brent di US$ 53 per barel sementara WTI US$ 50.

"Ukuran dan kecepatan dari gangguan dan persediaan terkait yang terkait akan membutuhkan waktu untuk sepenuhnya diserap, dalam pandangan kami," kata analis Barclays Amarpreet Singh dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×