kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi gagal bayar, Pefindo menurunkan peringkat KIK EBA Mandiri GIAA01 ke CCC


Sabtu, 25 Juli 2020 / 10:56 WIB
Potensi gagal bayar, Pefindo menurunkan peringkat KIK EBA Mandiri GIAA01 ke CCC
ILUSTRASI. Sejumlah petugas melambaikan tangan kepada pesawat jamaah calon haji asal Kabupaten Sukoharjo saat keberangkatan kloter pertama di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2019) pagi. Peringkat KIK EBA Mandiri GIAA01 akan diturunkan ke idD


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Peringkat untuk KIK-EBA akan diturunkan ke idD jika kewajiban pembayaran terhadap pokok maupun kupon gagal terlaksana secara tepat waktu di tanggal 27 Juli 2020. "Kami dapat menaikkan peringkat jika KIK-EBA telah mengamankan sumber dana ataupun rencana pembiayaan kembali terhadap kewajibannya yang jatuh tempo," imbuh Pefindo.

Efek utang dengan peringkat idCCC pada saat ini rentan untuk gagal bayar dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang lebih menguntungkan  untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas efek utang. Suffix(sf) menunjukkan peringkat atas transaksi keuangan terstruktur, sedangkan suffix(cg) menunjukkan bahwa peringkat mempertimbangkan keamanan dalam bentuk garansi perusahaan.

Baca Juga: Dana talangan Garuda Indonesia (GIAA) jauh berbeda dengan Singapore Airlines

Aset yang mendasari transaksi KIK EBA ini adalah arus kas 5 tahun ke depan dari rute Timur Tengah yang menghubungkan beberapa kota di Indonesia ke  Jeddah dan Madinah, yang mayoritas adalah untuk tujuan umroh. Namun, Arab Saudi telah menghentikan penerbangan umroh sejak awal Maret 2020 sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Rute Timur Tengah menghasilkan pendapatan Rp 3,3  triliun di tahun 2019. Namun penghentian perjalanan umroh dan penurunan tajam permintaan penerbangan meniadakan sumber pendapatan GIAA. Originator, GIAA, telah menjual hak atas pendapatan masa depan senilai Rp 2,615 triliun dari rute Timur Tengah kepada kontrak investasi kolektif (KIK) yang dibentuk oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) yang berperan sebagai manajer investasi dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) (peringkat idAAA dengan outlook stabil) sebagai bank kustodian.

Baca Juga: Jumlah penumpang turun 90%, Garuda Indonesia (GIAA) berharap peak season akhir tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×