kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pidato Trump dongkrak harga aluminium


Rabu, 01 Maret 2017 / 19:41 WIB
Pidato Trump dongkrak harga aluminium


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Aluminium kembali mencatatkan level tertingginya. Meski baru dua pekan lalu menembus level tertinggi baru sejak Mei 2015 pada harga US$ 1.913 per metrik ton, tetapi kini harganya berhasil mengukir rekor baru. Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengajukan permintaan anggaran infrastruktur seolah menjadi angin segar yang melambungkan harga aluminium.

Mengutip Bloomberg, Rabu (1/3) harga aluminium kontrak pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange (LME) pada penutupan perdagangan Selasa (28/2) tercatat menguat 1,26% ke level US$ 1.924 per metrik ton. Sedangkan jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya menguat lebih tinggi di kisaran 2,1%.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan, faktor utama pendorong penguatan harga aluminium berasal dari pidato Presiden Trump. Rencana politikus partai Republik itu untuk mengalokasikan dana sekitar US$ 1 triliun mengindikasikan bakal terjadi peningkatan belanja aluminium.

“Rencana ini bisa menguatkan harga aluminium dalam jangka pendek,” ujarnya.

Sentimen lain juga datang dari pembatasan produksi output aluminium di China. Negeri Panda itu telah memerintahkan 28 kota penghasil aluminium di daerah utara untuk mengurangi produksi demi menekan angka polusi. Diperkirakan, jika rencana itu diterapkan, maka produksi dari 28 kota tersebut akan berkurang lebih dari 30%.

Walaupun pada bulan Januari lalu terjadi penambahan pasokan dari China, tetapi bagi Andri hal itu tidak akan berpengaruh banyak. Produksi yang berlebih itu rencananya hanya akan disimpan dan tidak akan diolah menjadi produk lanjutan, sehingga pasokan alumium di kawasan global tetap tertahan. Kebijakan pembatasan dari Pemerintah China dinilai masih menjadi katalis positif.

Ditambah lagi perbaikan data manufaktur China diperkirakan juga akan semakin mengokohkan harga. Di bulan Februari, data manufaktur China berhasil menembus level 51,7 dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai level 51. Menurutnya, dengan pertumbuhan ini sampai pengujung Maret, harga aluminium masih akan mengalami penguatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×