kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PGAS realisasikan proyek pipa gas US$ 89,2 juta


Kamis, 03 September 2015 / 19:27 WIB
PGAS realisasikan proyek pipa gas US$ 89,2 juta


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) terus menggarap proyek infrastruktur pipa baja untuk penyaluran gas. Dalam laporan keuangan PGAS Semester I 2015, ada tiga Project Management Office (PMO) pipa baja PGAS yang sedang dibangun. Nilai proyek yang sudah direalisasikan mencapai US$ 89,2 juta.

PMO yang diselesaikan diantaranya PMO Wilayah I yang terdiri dari jalur pipa Cikande - Bitung, termasuk jalur pipa baja muara Bekasi- Tanjung Priok dan Bekasi - Muara Karang. Sampai dengan akhir Agustus, perseroan sudah menyerap belanja US$ 51,5 juta untuk proyek tersebut. Realisasi biaya itu mencapai 47,93% dari total estimasi biaya di wilayah I.

Kemudian, di PMO Wilayah II, PGAS menyelesaikan pemasangan pipa di jalur Otsuka-Purwosari dengan biaya senilai US$ 11,84 juta atau 44,69% dari target. Sementara di Wilayah III, perseroan sudah menyerap 78,7% anggaran untuk proyek distribusi Lampung sepanjang 88 kilometer (km). Total realisasi biaya di wilayah ini mencapai US$ 25,86 juta.

Sepanjang semester I tahun ini, PGAS mencetak pendapatan bersih sebesar US$ 1,42 miliar. Jumlah itu turun 12,9% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,6 miliar. Hal ini membuat laba bersih PGAS juga melorot 38,6% year on year (yoy) menjadi US$ 227,34 juta. Pada periode itu, volume penjualan distribusi gas bumi PGAS mencapai 790 mmscfd. Sedangkan volume transmisi gas bumi sebesar 752 mmscffd.

Penurunan pendapatan dan laba bersih tersebut dinilai karena ada penurunan makro ekonomi dan melemahnya nilai tukar rupiah. Pelemahan ekonomi membuat pelanggan pembangkit listrik dan industri mengerem belanja dan berimbas ke PGAS.

Franky Kumendong, Analis UOB Kay Hian mengatakan, di Semester II tahun ini, kemungkinan volume distribusi gas bisa lebih baik dari Semester I. "Permintaan gas akan lebih baik karena adanya upaya pemerintah untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi," ujar Franky dalam laporannya, Kamis (3/9).

Ia memproyeksikan volume gas PGAS di akhir tahun ini akan mencapai 803 mmscfd. Lalu, pendapatan PGAS sampai akhir tahun diprediksi sebesar US$ 2,9 miliar dengan laba bersih US$ 457 juta. Ia masih merekomendasikan Buy untuk saham PGAS dengan target harga Rp 4.400 per saham. Saham PGAS ditutup stagnan di level rp 2.890 pada perdagangan Kamis (3/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×