Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Wisnu menambahkan, penurunan kinerja 5 saham big cap ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, GOTO belum mampu mencetak laba bersih, selanjutnya beban HMSP yang terpantau naik, termasuk pita cukai yang lebih besar sehingga secara laba bersih justru mengalami kinerja pada paruh pertama 2022.
"Untuk ARTO, kami melihat penurunannya disebabkan valuasinya yang sudah mahal, sehingga investor lebih rasional dalam melakukan pembeliannya," imbuh Wisnu.
Baca Juga: Saham Big Caps Ini Jadi Incaran Investor Asing, Mana yang Menarik?
Secara keseluruhan, Wisnu bilang memang valuasi saham-saham big cap ini sudah tidak murah untuk emiten yang memiliki kinerja baik, yang mana diikuti kenaikan harga yang sudah cukup tinggi di sepanjang semester 2 ini.
Secara terpisah, Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana melihat valuasi saham BBRI masih terbilang murah. Melihat RTI, saat ini BBRI diperdagangkan dengan harga Rp 4.590 dengan PBV 2,46 kali.
Radit memberikan rekomendasi buy untuk saham BBRI dengan TP di Rp 4.980 per saham dan BBNI dengan target di Rp 9.900 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News