kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perusahaan Gas Negara (PGAS) Bagi 70% Dividen, Cek Besarannya


Rabu, 31 Mei 2023 / 04:45 WIB
Perusahaan Gas Negara (PGAS) Bagi 70% Dividen, Cek Besarannya


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membagikan dividen sebesar US$ 228,36 juta. Kebijakan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (30/5). 

Jumlah itu setara dengan 70% dari laba bersih PGAS senilai US$ 326,23 juta pada tahun buku 2022. Jika dikonversi dengan asumsi kurs saat ini di Rp 14.985 per dolar Amerika Serikat, jumlah dividen yang akan dibagikan PGAS setara Rp 3,42 triliun.

Nominal dividen yang bisa dikantongi oleh para pemegang saham PGAS mencapai Rp 141 per lembar. Lebih tinggi jika dibandingkan nilai dividen PGAS tahun lalu sebesar Rp 124,42 per lembar saham.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham MNCN, PGAS, DEWI untuk Selasa (30/5)

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PGAS, Fadjar Harianto Widodo, memastikan pembagian dividen tersebut telah memperhitungkan liability management dan mencermati free cashflow perusahaan.

"Sehingga kami melihat dengan pembagian dividen 70% atau lebih tinggi daripada tahun lalu, masih memberikan ruang untuk pengembangan investasi di tahun 2023 serta kebutuhan modal kerja," ujar Fadjar dalam konferensi pers selepas RUPS, Selasa (30/5).

Fadjar berharap pengembangan niaga gas serta pendapatan dari transmisi minyak maupun gas bisa memberikan kontribusi tambahan terhadap free cashflow PGAS di tahun ini. Dengan begitu, PGAS bisa mengamankan pendanaan untuk belanja modal (capex) pada tahun 2024.

 

PGAS juga sedang mengatur liability management berikutnya. Apalagi, dengan adanya obligasi yang akan jatuh tempo pada Mei 2024. "Kami sudah memperhitungkan kebutuhan pendanaan di tahun 2024 dengan masih berjalannya tenggat waktu kira-kira 10 bulan ke depan," imbuh Fadjar.

Selain pembagian dividen, RUPST PGAS juga menyetujui alokasi sebesar US$ 97,87 juta sebagai cadangan. Termasuk untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan Subholding Gas Pertamina yang tenar disebut PGN tersebut.

Baca Juga: Pelemahan Harga Batubara Mulai Terbatas

Di samping itu, Pertamina selaku pemegang surat kuasa dari Kementerian BUMN atas PGAS mengusulkan perubahan Pengurus Perseroan sebagai berikut:

Memberhentikan dengan hormat:

1. M. Haryo Yunianto sebagai Direktur Utama

2. Heru Setiawan sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis


Mengangkat:

1. Arief Setiawan Handoko Sebagai Direktur Utama

2. Harry Budi Sidharta sebagai Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis

Maka, susunan keanggotaan direksi dan dewan komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk menjadi sebagai berikut:

Baca Juga: Wujudkan Inklusi Keuangan, Bank OCBC NISP Berkolaborasi Dengan 6 Fintech


Susunan Komisaris

Komisaris Utama : Arcandra Tahar

Komisaris : Warih Sadono

Komisaris : Luky Alfirman

Komisaris Independen: Christian H. Siboro

Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono

Komisaris Independen: Paiman Raharjo

Baca Juga: Pelemahan Harga Batubara Mulai Terbatas


Susuranan Direksi

Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Harry Budi Sidharta

Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Achmad Muchtasyar

Direktur Sales dan Operasi : Faris Aziz

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Fadjar Harianto Widodo

Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Beni Syarif Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×